Ibu Riana Sari Arinal Ajak Guru PAUD Perhatikan Pendidikan Karakter Anak Usia Dini - Harian Koridor

Breaking

Home Top Ad

GIZI

Post Top Ad

Senin, 30 September 2019

Ibu Riana Sari Arinal Ajak Guru PAUD Perhatikan Pendidikan Karakter Anak Usia Dini


Bandar Lampung, Harian Koridor.com-Demi mengantisipasi era industri 4.0, Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Provinsi Lampung Ibu Riana Sari Arinal mengajak para guru PAUD memperhatikan pendidikan anak usia dini.

Hal itu diungkapkan Ibu Riana Sari Arinal saat membuka acara Seminar Nasional Bertema "Penguatan Pendidikan Karakter Anak Usia Dini" dalam rangka Milad 1 Abad TK Aisyiyah, di GSG Universitas Lampung, Bandarlampung, Senin (30/9/2019).
Ibu Riana menekankan pentingnya peran dan tugas guru PAUD dalam mendidik anak-anak agar lebih berkarakter dengan menerapkan nilai agama, nilai budaya, nilai kejujuran, budi pekerti dan sopan santun.

“Sekarang kita sudah memasuki era industri 4.0, dimana semua informasi terbuka, tetapi google (internet) tidak mengajarkan nilai-nilai agama, budaya, budi pekerti dan sopan santun. Jadi di sini tugas kita sebagai guru-guru PAUD dalam mendidik anak agar lebih berkarakter dengan nilai-nilai agama, nilai budaya, dan nilai kejujuran,” ujarnya.

Atas nama Bunda PAUD Provinsi Lampung Riana Sari Arinal mengapresiasi dan menyambut baik diselenggarakannya Seminar Nasional ini sebagai wahana untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang pentingnya pendidikan karakter anak usia dini.

“Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebagai SDM yang dipandang sebagai titik sentral harus memiliki program pembelajaran yang jelas, sehingga dapat memberikan arah dalam mendidik, membina, dan mengoptimalkan kecerdasan kognitif, afektif, dan psikomotorik anak didik. Hal ini mengingat usia dini merupakan masa keemasan sekaligus periode yang sangat kritis dalam tahap perkembangan manusia,” jelas Riana Sari.

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa sampai usia empat tahun tingkat kemampuan kecerdasan anak telah mencapai 50%. Pada usia delapan tahun berkembang menjadi 80%, dan 20% lagi diperoleh pada usia delapan tahun keatas.

“Pengembangan anak usia dini merupakan investasi sangat penting bagi SDM yang berkualitas. Dalam membangun SDM yang bberkualitas dan berkarakter, guru PAUD juga harus bekerjasama dan berkomunikasi dengan para orang tua (keluarga). Hal ini dikarenakan keluarga merupakan persemayam pertama dan panutan bagi anak-anak. Bila kita bersinergi dan peduli dengan anak-anak kita, maka Indonesia akan maju, karena anak-anak kitaadalah investasi untuk Indonesia kedpean,” jelasnya.

Bapak Gubernur melalui Bunda PAUD Provinsi Lampung, ujar Riana Sari, mempunyai kepedulian dan perhatian yang sangat tinggi terhadap perkembangan PAUD. “Alhamdulilah dari tahun ke tahun pertumbuhan lembaga PAUD di Provinsl Lampung terus meningkat dengan sangat pesat di seluruh Kabupaten/Kota se-Provinsl Lampung,” ujar Riana Sari.

Riana Sari menjelaskan peningkatan kompetensi pendidikan PAUD merupakan salah satu program prioritas yang harus dilaksanakan. Hal itu untuk meningkatkan pelayanan pendidikan, membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta rohani agar anak memiliki karakter yang baik.

“Pemerintah bersungguh-sungguh menggarisbawahi pentingnya pendidikan dan pembangunan karakter dalam arti luas. Ini adalah hal mutlak yang harus bersama-sama kita laksanakana,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Provinsi Lampung Rochmiyati menjelaskan kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka peringatan Milad seratus tahun TK Aisyiyah. “Kegiatan ini sebagai salah satu implementasi kebijakan PWA di Lampung untuk meningkatkan kualitas guru dan kepala sekolah dalam menghadapi era industri 4.0,” jelasnya.

Seminar Nasional ini, jelas Rochmiyati, juga bertujuan mendidik anak-anak usia dini, khususnya dalam penguatan pendidikan karakter. “Meskipun teknologi berkembang pesat, tetapi masalahnya adalah bagaimana mempersiapkan peserta didik yang berkarakter,” jelasnya.

Adapun rangkaian kegiatan dalam memperingati 1 abad TK Aisyiyah, di antaranya lomba guru (MTQ, pidato, mendongeng, karya alat peraga pendidikan edukatif), seminar nasional, dan pentas seni. (red).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages