Pemerintah akan Terus Memelihara Iklim yang Kondusif bagi Ekonomi Digital, Termasuk Sektor Sumber Daya Manusia - Harian Koridor

Breaking

Home Top Ad

GIZI

Post Top Ad

Sabtu, 02 November 2019

Pemerintah akan Terus Memelihara Iklim yang Kondusif bagi Ekonomi Digital, Termasuk Sektor Sumber Daya Manusia


Jakarta,Harian Koridor.com-Indonesia saat ini dicatat sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi digital terbesar di kawasan Asia Tenggara dan juga dunia.
Oleh sebab itu pemerintah berusaha untuk terus memelihara dan meningkatkan ekosistem dan iklim yang kondusif bagi para pelaku bisnis digital.

Untuk melakukan hal tersebut, pemerintah mengambil peran bukan lagi sebagai regulator, namun juga terjun langsung menjadi fasilitator dan akselerator. 

Hal ini disampaikan oleh Rosarita Niken Widiastuti, Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia saat memberikan sambutan pada ajang Connect 2019 di Jakarta Convention Center, Senayan, Rabu,(30/10).

Beberapa perubahan peran Kemkominfo yang menunjukkan penyesuaian dengan ekonomi digital dengan cara fasilitasi dan akselerasi adalah dengan melakukan relaksasi dan simplifikasi regulasi. Dalam hal ini contohnya adalah tidak adanya lagi perizinan yang dipersyaratkan bagi startup, hanya cukup melakukan pendaftaran.

Pada saat yang sama, pembangunan infrastruktur juga terus digenjot. Contohnya: Kominfo telah menyelesaikan jaringan tulang punggung internet serat optik kecepatan tinggi yang menjangkau seluruh pelosok Indonesia, yaitu jaringan Palapa Ring, berikut prasarana last mile-nya, serta juga telah menyiapkan High Throughput Satellite.

Yang berkaitan langsung dengan kewirausahaan digital, Kominfo juga telah menggelar Gerakan 1000 Digital Startup dan mengakselerasi lahirnya unicorn baru melalui program Next Indonesia Unicorn.

Selain itu juga menjadi akselerator usaha di sektor lain, melalui gerakan UMKM Go Online.

Untuk tidak meninggalkan sektor sumber daya manusia, pemerintah melalui Kominfo juga sedang menggelar program pendidikan keterampilan digital bertajuk ‘Digital Talent Scholarship’.

Program ini berbentuk beasiswa pelatihan intensif untuk menyiapkan sumber daya manusia dalam mendukung transformasi digital di Indonesia menuju Industri 4.0 serta peningkatan ekonomi digital.

Diharapkan, setelah mendapat pelatihan, peserta akan memiliki keterampilan untuk menjadi teknisi yang dibutuhkan perusahaan teknologi. Program ini tidak berintensi untuk menciptakan engineer, melainkan teknisi yang siap bekerja langsung ke dunia digital.

“Tahun 2019 ini, Kominfo memberi kesempatan pada 25.000 orang peserta Digital Talent Scholarship. Pada tahun depan, yakni tahun 2019, jumlahnya akan ditingkatkan dua kali lipat menjadi 50.000 orang,” papar Rosarita Niken.

Pada kesempatan tersebut, Septriana Tangkary, Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Kementerian Komunikasi dan Informatika, menegaskan bahwa, “Indonesia merupakan negara yang sedang tumbuh dan sedang cantik-cantiknya dalam hal ekonomi digital. Tak heran jika negara-negara lain sedang melirik kepada Indonesia.

Oleh sebab itu pemerintah membangun segala lini, baik infrastruktur maupun sumber daya manusia, yang menopang ekonomi digital.”kata dia.

Sebagai gambaran, menurut Google, Temasek, dan Bain & Company, dalam penelitian terbaru mereka (2019) tentang pertumbuhan ekonomi digital di Asia Tenggara, yang bertajuk Swipe up and to the right: Southeast Asia’s $100 billion Internet economy’, Indonesia dilaporkan merupakan negara dengan pertumbuhan nilai ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2019 ini.

Diperkirakan nilainya akan mencapai 40 miliar dolar AS (sekitar Rp 566 triliun) dan akan terus naik dalam enam tahun ke depan. Pada 2025 mendatang, nilai ekonomi digital Indonesia diproyeksikan akan mencapai 133 miliar dolar AS atau sekitar Rp 1.882 triliun.(*).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages