Prov Lampung Lakukan Inovasi Penanganan HIV di Zona Pariwisata - Harian Koridor

Breaking

Home Top Ad

GIZI

Post Top Ad

Rabu, 06 November 2019

Prov Lampung Lakukan Inovasi Penanganan HIV di Zona Pariwisata


Bandar Lampung, Harian Koridor.com-Pemerintah Provinsi Lampung melakukan inovasi penanganan penyakit HIV (human immunodeficiency virus) di wilayah pariwisata untuk mengantisipasi makin tingginya kunjungan wisata ke Provinsi Lampung.

Hal tersebut disampaikan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Lampung Taufik Hidayat saat mewakili Gubernur Arinal Djunaidi dalam Rapat Koordinasi Penanganan HIV di Kawasan Pariwisata, di Ruang Sakai Sambayan, Kantor Gubernur Lampung, Rabu (6/11/2019).

"Kita lakukan inovasi dan bersinergi untuk penanganan HIV di Provinsi Lampung. Pemerintah tentu memberikan support," ujar Taufik.

Menurut Taufik, penanganan HIV harus segera diselesaikan terhadap wilayah pariwisata termasuk juga area penginapan/hotel.

Khusus untuk Kabupaten Pesisir Barat harus dilakukan perhatian karena di kawasan tersebut lebih dominan dikunjungi oleh para wisatawan mancanegara.

 "Ini ancaman bagi masyarakat Lampung secara kesulurahan. Penyebaran ini lebih banyak berkembang di daerah pariwisata," katanya.

Penanganan HIV harud juga dilakukan di Kabupaten/Kota lainnya seperti Kabupaten Pesawaran dan juga Bakauheni yang akan dikembangkan sebagai destinasi wisata.

"Zona pariwisata kita belum mengantisipasi ini sedangkan kunjungan wisatawan kita akan terus berkembang.

Kita harus sinergi dengan Kabupaten/Kota bagaimana upaya strategi penanggulangannya," ujarnya.

Taufik meminta di setiap kawasan pariwisata agar memiliki layanan kesehatan.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Reihana mengatakan Dinas Kesehatan Provinsi sudah melakukan beberapa kegiatan sebagai langkah penanganan HIV, seperti pelatihan petugas dan pengembangan layanan pengobatan HIV.

Layanan itu yakni antiretroviral sebanyak 31 layanan mandiri terdiri dari 6 rumah sakit 25 puskesmas dan 3 klinik satelit di 12 Kabupaten/Kota.

Selanjutnya, melakukan distribusi rapid diagnostic test (RDT) HIV dan Infeksi Menular Seksual (IMS) di 15 Kabupaten/Kota.

"Kita juga sudah distribusi antiretroviral dan IMS di 15 Kabupaten/Kota.Kita juga bekerjasama dengan Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) melakukan seminar untuk peningkatan kapasitas petugas.

Kita juga sudah punya klinik untuk terapi HIV sebanyak 196 klinik di 15 Kabupaten/Kota dan Klinik IMS sudah ada 35 klinik di 6 Kabupaten/Kota," ujar Reihana.

Reihana menyebutkan agar penanganan terhadap HIV semakin maksimal, Provinsi Lampung dan Kabupaten/Kota diminta menghidupkan kembali Komisi Penanggulangan Aids (KPA).

"Dulu KPA pernah terbentuk dan berada langsung dibawah Presiden, saya ingin Provinsi dan Kabupaten/Kota kembali mengaktifkan KPA yang nantinya bertanggungjawab langsung kepada Gubernur," katanya.

Reihana juga mengusulkan agar Rumah Sakit Bandar Negara Husada (RSBNH) menjadi rujukan terhadap penanganan infeksi.

"Ada keinginan RSBNH menjadi pusat fokus terhadap infeksi seperti HIV, tetapi sarana prasarananya juga harus terpenuhi," ujarnya.

Saat ini, Dinas Kesehatan Provinsi Lampung juga bekerjasama dengan salah seorang dokter di RSUDAM yakni dr. Yusuf yang memiliki inovasi dalam penanganan HIV.

Yusuf mengatakan bahwa inovasi yang dilakukan yakni dengan membangun fasilitas Travel Klinik di Kabupaten Pesisir Barat.

Disebutkan Yusuf, bahwa Travel Klinik ini nantinya tidak hanya diperuntukan sebagai penanganan penyakit infeksi seperti HIV, tetapi juga penyakit lainnya.

"Saya berinisiatif untuk melakukan langkah, Travel Klinik sudah menjadi kebutuhan karena tidak hanya infeksi saja tetapi ada diabetes, stroke, serangan jantung, trauma olahraga dan jika itu kambuh dan kita tidak siap, maka wajah pariwisata Lampung dipertaruhkan," ujar dr. Yusuf.

Yusuf menyebutkan tujuan dari pembangunan Travel Klinik itu sendiri untuk melindungan orang Indonesia dari penyakit luar dan begitupun sebaliknya.

"Dari Travel Klinik itu, kemudian bagi masyarakat di Pesisir Barat akan saya dorong untuk memanfaatkan menjalankan program dari Dinas Kesehatan," tandasnya. (red).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages