"GEMPAR" di Hari Kopi Nasional - Harian Koridor

Breaking

Home Top Ad

GIZI

Post Top Ad

Kamis, 12 Maret 2020

"GEMPAR" di Hari Kopi Nasional


Bandar Lampung, Harian Koridor.com-Momentum Hari Kopi Nasional yang jatuh pada Rabu, 11 Maret 2020 ditandai dengan Launching #Gerakan Masyarakat Ngopi Nusantara, atau disingkat "GEMPAR" di Kedai Ngopi Hebat "De KOMPAK" Kampung Wisata Jl.Serbajadi Gg.MustaQim No.38 Pemanggilan, Natar, Lampung Selatan.

Inisiator GEMPAR, Budiono Al-Musyarofah yang juga owner Kedai Ngopi Hebat "De KOMPAK" mengungkapkan, animo masyarakat Indonesia, bahkan dunia tentang pentingnya minum kopi/ngopi sudah tidak perlu diragukan lagi. Terbukti dengan ditetapkannya 11 Maret sebagai Hari Kopi Nasional dan 1 Oktober sebagai Hari Kopi Internasional.

Hanya sayangnya, terang Budiono, tidak semua orang menyadari tentang bagaimana cara Ngopi yang benar, sehingga bukan saja mendapatkan manfaatnya, namun justru bisa berdampak kerugian bagi kesehatan.

Budiono menyebutkan, dari hasil Silabis (Silaturahmi dan Bisnis) yang intensive dilakukannya bersama KOMPAK (Komunitas Pengusaha dan Konsumen) dengan anggota aktif 500-an orang, banyak tergali aspirasi positif tentang ilmu Ngopi.
Misalnya, pada dasarnya minum Kopi (Kopi Pahit) tanpa campuran bahan apapun itu sudah cukup baik dan berkhasiat, walaupun rasa di lidah tidak begitu familiar karena faktor kebiasaan sebelumnya.

Namun ketika Ngopi dicampur dengan Gula Pasir (Sugar) itu justru bisa berdampak merugikan kesehatan peminumnya. "Sebab ketika minuman Kopi bercampur dengan adonan Gula Pasir atau Sugar, maka justru berubah menjadi Zat Asam/Acid yang justru bisa rentan menimbulkan penyakit bagi peminumnya.

Bayangkan, ngopi seperti itu telah menjadi kebiasaan turun-temurun masyarakat. Ini hasil interview saya selaku c.e.o KOMPAK dengan salah seorang anggota yang kini sukses menjadi bos cafe terkemuka di Provinsi Lampung," ujar Budiono.

Dari hasil Silabis KOMPAK dengan tokoh lainnya yang pernah manggung di Senayan (anggota DPD RI dapil Lampung), tergali temuan baru, yakni Ngopi (No Sugar) plus Madu. Temuan yang didukung sumber ilmiah ini akhirnya direkomendasikan KOMPAK bagi para konsumen pelanggan Madu "KOMPAK BAROKATULLAH 5252" agar rajin Ngopi (No Sugar) plus Madu, terutama dengan Madu Hitam.

"Syukur Alhamdulillah, berdasarkan testimoni langsung para konsumen/pelanggan Madu, diantaranya bahkan pasien di rumah sakit, mereka mengaku cocok dan membuktikan sendiri khasiat Ngopi (No Sugar) plus Madu," kata Budiono yang mengaku telah lebih dari 7 tahun membantu Kelompok Petani Madu Asli Hutan Lampung Barat "KOMPAK BAROKATULLAH 5252" dalam usaha mendistribusikan Madu di Bandarlampung bahkan seluruh penjuru Nusantara via jaringan bisnis online.

Temuan Rumus Teori baru yang terbilang spektakuler, didapat saat Silabis KOMPAK dengan pelanggan Madu, Hari Jayaningrat yang merupakan salah seorang Tokoh Seniman di Lampung, 4 Maret 2020 lalu.

Menurut kesimpulan Hari Jayaningrat, Minuman Kopi Pahit (No Sugar) saat dipadukan dengan Madu Hitam Pahit justru menjadi Minuman manis yang enak diminum.

"Kopi Pahit saat berada Madu Hitam Pahit menjadi Manis Ini seperti teori Rumus Bilangan Prima di ilmu Matematika, yakni (Min x Min = Plus)," jelas Hari Jayaningrat. Atas temuan ini, KOMPAK memberikan reward predikat khusus pada Hari Jayaningrat sebagai Tokoh Penemu Teori "Bilangan Madu Prima".

Menurut Budiono, tentu memerlukan proses untuk mengedukasi masyarakat tentang Ngopi yang benar. Banyak hal tentang ilmu Kopi yang bisa digali.
Karena itu, pada momentum Hari Kopi Nasional ini, Budiono mengajak pemerintah pusat dan pemerintah daerah, serta segenap potensi bangsa untuk bersama-sama menjadikan Kopi Nusantara menjadi 'Surga' di negeri sendiri.

Setidaknya, para Petani Kopi dan Petani Madu di Lampung khususnya dapat meningkat kesejahteraannya.

"Gerakan moral dari GEMPAR/Gerakan Masyarakat Ngopi Nusantara adalah tanggungjawab kita bersama. Booming-nya gerakan Ngopi ini harapannya dapat meningkatkan kesejahteraan secara nyata bagi petaninya khususnya," harap Budiono.(red).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages