“Yang meninggal ada satu itu kasus di bulan Mei kemarin. Warga Kelurahan Sukaraja dan sempat di rawat di RSD Dr. A. Dadi Tjokrodipo, Bandar Lampung,” ujar Edwin Rusli, Selasa, (30/6/2020).
Sementara itu, jumlah kasus DBD di Kota Bandar Lampung hingga saat ini berjumlah 748 kasus yang tersebar di 20 kecamatan. “Per Sabtu, 27 Juni 2020, kemarin 748 jumlah kasus DBD,” ungkap Edwin.
Dia mengatakan dengan didapatinya kasus kematian perdana akibat DBD di tahun 2020 ini, Dinkes setempat telah melaksanakan tindakan pencegahan dengan lebih aktif ditiap kecamatan.
“Sekarang lagi dilakukan fogging oleh semua petugas puskesmas di seluruh kecamatan mulai dari Kamis sampai sekarang,” ujarnya, Selasa, 30 Juni 2020.
Peristiwa kasus meninggalnya warga Bandar Lampung akibat DBD tersebut, menurut Edwin Rusli diakibatkan kurang maksimalnya penanganan dan pencegahan yang kerap dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan setempat karena situasi Covid-19 yang belum berakhir.
“Kita cukup terkendala dengan situasi saat ini, yang berbarengan dengan kasus covid-19 sehingga pelaksanaan pencegahan kurang maksimal,” kata dia.
Sementara itu, Camat Bumiwaras Liana Aprilia membantah adanya pernyataan dari Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung. Pihaknya mengungkapkan bahwa tidak terdapat warga di Kelurahan Sukaraja yang meninggal akibat DBD.
“Enggak ada pak,” singkatnya melalui pesan singkat, Selasa, 30 Juni 2020. (LP)
.jpg)
Harian koridor beralamat di jalan M.nur II Bandar Lampung, Kami menyajikan berita yang berimbang dan terpercaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar