Kunjungan tersebut dalam rangka meninjau kesiapan sarana dan prasarana sebagaimana yang ditentukan dalam Standard Operasional Prosedur (SOP) destinasi wisata. Adapun ketentuan yang harus dipenuhi agar pihak pengelola mendapatkan izin untuk membuka kunjungan destinasi wisata yang dikelolanya yaitu ketentuan pemakaian masker kepada pengunjung, ketersediaan alat pengukur suhu tubuh, penyediaan tempat cuci tangan dipintu masuk dan keluar kawasan. Menyediakan handsanitizer di beberapa titik.
“Kemudian tanda pembatasan jarak antar pengunjung. Pencegahan kepadatan pengunjung dengan pembatasan jumlah pengunjung. Mengupayakan pemberlakuan booking dan pembayaran tanpa kontak,” ujar Kepala Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata Lambar Tri Umaryani.
Ia menambahkan pengelola juga harus melakukan disinfektan secara berkala. Meningkatkan dan menciptakan lingkungan yang bersih dan higienis. Memasang papan informasi tentang Covid-19 dan pencegahannya serta selalu siap berkoordinasi dengan fasilitas layanan kesehatan terdekat.
“Memastikan kesehatan seluruh karyawan untuk menjamin keamanan kesehatan bagi pengunjung,” ungkapnya.
Berdasarkan peninjauan tim di lapangan, lanjutnya, maka tim menyimpulkan bahwa rencana pembukaan destinasi wisata KRL dinilai sudah memenuhi standar.
Namun tim tersebut memberikan catatan kepada pengelola KRL yaitu meminta agar pengelola melakukan penambahan khususnya sarana cuci tangan, papan informasi dan penambahan APD. Kemudian dalam melaksanakan pelayanan diminta untuk berkoordinasi dengan layanan kesehatan terdekat.
Berdasarkan hasil peninjauan itu maka tim tersebut merekomendasikan kepada bupati yang selaku ketua tim gugus tugas bahwa destinasi wisata KRL sudah dapat dibuka kembali. (LP)
.jpg)
Harian koridor beralamat di jalan M.nur II Bandar Lampung, Kami menyajikan berita yang berimbang dan terpercaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar