Riset: Warga Indonesia Optimistis Sanggup Hadapi COVID-19, Kata Reisa, Seizin Allah Pasti Bisa, Kata Amalia - Harian Koridor

Breaking

Home Top Ad

GIZI

Post Top Ad

Kamis, 12 November 2020

Riset: Warga Indonesia Optimistis Sanggup Hadapi COVID-19, Kata Reisa, Seizin Allah Pasti Bisa, Kata Amalia


Bandar Lampung,Harian Koridor.com-Jubir Satgas Penanganan COVID-19 dr Reisa Broto Asmoro membeber hasil riset Ipsos. Bahwa, masyarakat Indonesia sebagai warga di lingkungan negara ASEAN, optimistis bisa taklukkan pandemi.


Berdasar survei lembaga riset terbesar ketiga di dunia, berdiri 1975, berbasis di Prancis, klasifikator 6 spesialisasi layanan riset, akuisitor Synovate 2011, miliki cabang di 84 negara termasuk Indonesia sejak 2008 itu, "75 persen masyarakat Indonesia optimis bahwa ekonomi akan menguat dalam enam bulan mendatang," kata sang dokter.


Cepat atau lambat, optimisme ini berdasar fakta bahwa upaya testing/pemeriksaan, tracing/pelacakan, dan treatment (3T) pemerintah, terutama treatment atau pengobatan tentunya semakin terus membaik, kata ia lagi.


Bener, Dok? Penasaran. Meyakinkan, Puteri Indonesia Lingkungan 2010 ini merinci sejumlah alasan optimisme dalam survei Ipsos yang buat kepo, tak ia detailkan kapan dan dimana saja.


Masyarakat Indonesia, rinci ia, sebesar 53 persen optimis bantuan pemerintah untuk UMKM, 46 persen optimis vaksin akan ditemukan, 37 persen optimis bantuan tunai untuk masyarakat, 32 persen optimis stimulus keuangan untuk pemilik usaha, dan 30 persen optimis atas program Kartu Prakerja. 


"Optimisme ini tak lepas dari disiplin masyarakat menerapkan 3M, memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan," pancang ia.


Dan juga, laporan pantauan Satgas Penanganan Covid-19 menunjukkan sebagian besar masyarakat Indonesia tetap memakai masker menjaga jarak saat masa liburan panjang kurun 28 Oktober-1 November 2020 lalu.


Disiplin mencuci tangan, kini bahkan sudah tak lepas dari kebiasaan sehari-hari masyarakat Indonesia. Hal ini juga didukung dari hasil penelitian UNICEF (United Nation Children's Fund/Badan Anak PBB) dan Nielsen menunjukkan, cuci tangan paling sering dipraktekkan masyarakat Indonesia. 


"Sayangnya, 3M sendiri masih dipraktekkan terpisah. Kadang rajin mencuci tangan, tetapi kurang disiplin pakai masker lengah menjaga jarak. Yang bagus sih, semua harus dilakukan bersamaan, satu paket, satu kesatuan. Kalau dilakukan bersamaan, risiko COVID-19 akan langsung turun drastis, penularannya bisa diturunkan sampai 0 persen," ujarnya. Siap, Dok!


Ada lagi? Lanjut. Optimisme lain riset Ipsos menyebut, semangat tinggi dan upaya mencari menyediakan vaksin COVID-19. Ada yang dikembangkan Indonesia sendiri, ada yang bersama negara lainnya dalam kerangka kerja sama global dan multilateral. 


Meyakinkan kembali, Reisa menukil penegasan dari Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Udayana Denpasar Bali, Prof Dr Gusti Ngurah Kade Mahardika, bahwa. Apa? 


Bahwa vaksin yang akan digunakan, vaksin yang pasti aman dan berkhasiat tinggi. "Jika tidak, maka tidak akan masuk uji klinis fase akhir dan tidak akan mungkin disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM)," kutip ia membunyikan opini profesor, di Kompas terbitan 5 November 2020. 


"Dalam dialog saya dengan Profesor Mahardika, beliau mengingatkan kita semua punya andil dan berjasa dalam mensukseskan vaksinasi nanti. Maka kita doakan bersama uji klinis dapat berlangsung dengan sukses, vaksin yang manjur akan hadir, dan nanti dukung penuh proses vaksinasi di seluruh Indonesia," pesan Reisa. 


Untuk itu, seperti biasa, ia mengajak masyarakat untuk optimis, mendukung upaya 3T yang dilakukan pemerintah, sementara masyarakat sendiri dapat terus meningkatkan disiplin terapkan 3M.


Ibu dua anak, yang penugasannya selaku jubir dinilai budayawan Sudjiwo Tedjo tepat, hingga menjulukinya figur pemersatu bangsa lewat unggahan di Twitter berbunyi, "Saat ini kita butuh pemersatu bangsa dan dokter Reisa Broto Asmoro memenuhi kebutuhan pokok rakyat Indonesia tersebut", di tengah peliknya penanganan COVID-19 di Indonesia, tak lupa semangati kita.

 

"Mari berikan yang terbaik untuk negeri tercinta ini. Berikan yang terbaik untuk menghentikan pandemi ini. Bersama kita pasti bisa," ajak Reisa optimistis, pada keterangan pers virtual, Jum'at (6/11/2020) lalu, seperti dilaporkan Danung Arifin, admin Tim Komunikasi Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN).


Mendengar kata optimis, founder/CEO "Dimsum Lia-Ha" dan "Sambal Bawang Aisha", pengusaha ultramikro kuliner di Bandarlampung, Amalia Fitriani, kontan menyambar. Ia mengaminkan Reisa. 


"Apa, optimis? Iya dong masa ya iya lah hahaha. Harus itu. Namanya manusia, makhluk hidup paling mulia, dikaruniai akal budi, bentuk nyatanya salah satu jangan pesimis selalu optimistis penuh optimisme. Gitu sih," ibu milenial dua anak ini ajukan pendapatnya.


Ia mengaku termasuk rakyat Indonesia yang penghidupan ekonominya turut ambruk diseruduk imbas pagebluk hingga membuatnya sejenak banting setir geser diri berniaga alat pelindung diri masker macam jenis, thermo gun, faceshield (pelindung wajah), Google glass (kacamata Google), handscoon (sarung tangan medis) dan penyanitasi tangan (handsanitizer) sejak pandemi menjangkiti Tanah Air.


Enggan menyerah, didukung suami dan kedua anaknya, Amalia pun bertahan dan bangkit. Ia menjadikan optimisme sebagai bagian "password" melalui masa sulit, sekaligus obat kuatnya.


"Keluargaku harta paling berharga. Optimismeku, keluarga, modal kami lewati cobaan, tantangan ini. Suamiku bilang hidup di dunia cuma satu kali, jangan jadi barisan orang yang merugi," bebernya. Duh, speechless ya guys.


"Iya, selain aku harus bisa jadi manajer pengendali mencegah penularan corona di rumah, aku juga harus bisa ubah aura negatif tantangan ini jadi energi positif, gimana dijadiin peluang. Syaratnya tawakal sebab ini cobaan Allah, optimistis kita bisa lalui sebab ini tantangan. Itu kata suamiku lho, imamku," jelasnya lagi, menguak tabir kenapa banting setir, lewat pesan singkat, Kamis (12/11/2020) pagi.


Mengampu bisnis kuliner daring sejak 2015, tak sulit baginya beradaptasi. Seluk beluk pengetahuan produk APD ia selami demi sebisa mungkin ladeni sapa tanya para pelanggan setianya.


"Aku dikasitau suami, firman Allah dalam Quran Surat Ali Imran ayat 139. Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang yang paling tinggi derajatnya," kutipnya, menegaskan itu tanda Allah anjurkan kita selalu optimistis sebagai bekal semangat jalani hidup dan kehidupan fana dunia ini kekal akhirat nanti.


Dari itu, "Ayo bayangin, kalo kita mau turunin dikit aja ego kita, gak ngeyel gak bandel pake masker jaga jarak kurangi berkerumun tiap di luar rumah, sampe vaksin corona nanti siap, jika ditambah rasa optimistis dari dalam jiwa kita, cepat kabur corona itu, seizin Allah," ujar sarjana komputer UBL ini.


Amalia Fitriani ikut menyeru pesan solidaritas kampanye 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan menjauhi kerumunan), dalam gerakan kampanye daring 3M "Dari Lampung, Ingat 3M #ingatpesanibu", bersama sejumlah pimpinan elemen/komunitas masyarakat lainnya.


Terdiri, Ketua BPD Aliansi Masyarakat Sipil untuk Indonesia Hebat (Almisbat) Lampung Resmen Kadafi, Ketua DPD Barisan Relawan Jalan Perubahan (BaraJP) Lampung Yogie Try Wardhana, dan founder/CEO Youtube Channel "Cawo Ekam" Novellia Yulistin Sanggem.


Kemudian, Ketua Badan Pekerja Center for Democracy and Participative Policy Initiatives Studies (CeDPPIS) Muzzamil, Emerald Hill Residence Sukamaju Bandarlampung, dan FAN (Forum Alumni Nusantara).


Lalu, Ikatan Alumni SMAN 1 (SMANSA) Pringsewu 1997 diketuai Dicka Dwiaji, komunitas pehobi fotografi "Indonesia Memotret" pimpinan Ato Widiguna, Ketua Komunitas Ojek Online Bersatu (Koober) Lampung Budiono Syahputro, dan DPD Pejuang Bravo Lima (PBL) Lampung pimpinan Ary Meizari Alfian.


Berikut, founder/CEO Rias.ID Makeup Artist Susi Nuryanti, Kantor Hukum Resmen and Partners, owner Sanggar Bunga "Vania Florist" dan Toko Alkes "Saburai Medika" Bandarlampung Ismuliadi Zakaria, komunitas pekerja seni pegiat kemanusiaan Seniman Lampung Peduli (SELPI) pimpinan dokter musisi dr Aldo Aprizo, Kantor Hukum Tomi Samantha and Partners, dan Young People Indonesia.


Bersama, jejaring mitra media massa yakni per abjad, Dutalampung.com, SKU Duta Lampung, Duta News TV, Editoronline.co.id, Harian Fajar Sumatera, Fajarsumatera.co.id, Fajar Sumatera TV, Hariankoridor.com, Harianpilar.com, Kejarfakta.co, Lampungmediaonline.com, Lampungvisual.com, Penaberlian.com, Pena News TV, dan Suluh.co. 


"Sebagai bagian gempita barisan tagar #medialawancovid19 setala komitmen udara bagian perang total melawan pandemi, kami harap gerakan daring ini bermanfaat. Bersama, kita pasti bisa," lugas Muzzamil, penggagas.


Teranyar bergabung, kepala cabang aplikator ojek taksi online, kurir daring Kururio Bandarlampung Rifki Indrawan. Dari jejaring media daring, bergabung deklarasinews.com, Pelita TV Channel, juga Pelitaekspress.com. Mantul dach.


Pengen gabung di kampanye ini agar dicantum nama komunitasnya, sebab kampanye sporadis sifatnya, silakan kontak narahubung di 081379732228.


Dua syarat, teruslah pelopori disiplin protokol kesehatan 3M di sekitar, dan turut menyebarluaskan artikel ini di jejaring media sosial kalian. Semangat, Bersatu Bergotong-royong, dan Sakai Sambayan, Lawan Corona! [rls]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages