P2O Indonesia-Pemkab Pesawaran Ujicoba Demplot Pupuk Organik di Gedongtataan - Harian Koridor

Breaking

Home Top Ad

GIZI

Post Top Ad

Rabu, 10 Maret 2021

P2O Indonesia-Pemkab Pesawaran Ujicoba Demplot Pupuk Organik di Gedongtataan


Pesawaran, Harian Koridor.com-Ditengah kondisi dinamika kebutuhan ketersediaan alternatif pupuk nonkimia bagi rakyat agraria khususnya di wilayah Lampung, Distributor Area Sumatera PT Khansa Citra Buana, produsen pupuk organik P2O berbasis di Sukabumi, Jawa Barat, membawa kabar baik.


Bersinergi-kolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesawaran, korporasi yang dimotori inventor Hendrawan Amirullah ini menaja program ujicoba demplot pupuk organik P2O, dipusatkan perdana di areal persawahan di Desa Bagelen, Kecamatan Gedongtataan, Selasa 9 Maret 2021.


Distributor P2O Lampung Ary Meizari Alfian, didampingi oleh Arif Budiman membersamai Sekretaris Daerah Kabupaten Pesawaran Kesuma Dewangsa didampingi oleh Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setkab Pesawaran Marzuki, Kepala Dinas Pertanian Pesawaran Anca Martha Utama, para staf, kelompok tani serta aparatur desa setempat, hadir menandai ujicoba perdana aplikasi pemupukan media tanam padi di dua hektar areal persawahan warga tani desa subur itu.


Sekdakab Pesawaran Kesuma Dewangsa lugas menyebutkan stereotip keunggulan pupuk organik. Dari tahan serangan hama sampai ramah lingkungan, ujar insinyur ini, yang juga Kakak Pembina, Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Pesawaran.


Ary Meizari Alfian dalam keterangan lisannya menjelaskan, berangkat dari empati terhadap aspirasi rakyat petani/pedesaan menghadapi fluktuasi ketersediaan pupuk saat tiba waktu masa pemupukan, pihaknya menghadirkan pupuk organik P2O sebagai bagian solusi.


"Persoalan stok pupuk menipis saat petani lagi butuh-butuhnya, aspek kejenuhan lahan produksi maupun budidaya pertanian lahan basah atau kering, perkebunan, peternakan dan perikanan, perlunya alternatif solusi sekaligus bantu petani, pekebun, peternak, pembudidaya, dan pemerintah daerah dalam atasi kebutuhan itu, coba kami jawab dengan penyediaan pupuk organik P2O ini," ujar Ary. 


Eks Ketua Kadin Bandarlampung 2012-2015 dan Kadin Lampung 2015-2017 yang juga Ketua DPD Pejuang Bravo Lima Lampung 2020-2025 ini setengah berpromosi. Ary menyebut nilai lebih pupuk organik yang dalm banyak studi kasus skala produksi tanam/budidaya di berbagai daerah, mampu mengatasi kejenuhan dan meningkatkan kualitas unsur hara tanah.


Selain, klaim dia, secara output kualitas dan kuantitas volume, serta harga keekonomian hasil produksi tanamannya jauh lebih baik, lebih banyak, lebih menjanjikan, dibanding dengan penanaman memakai pupuk kimia.


"Setelah ujicoba pemupukan P2O di lahan budidaya melon di Kebun Agrowisata Unila, ini ujicoba perdana kami di Pesawaran ini, untuk padi. Kita tahu, Pesawaran satu sentra produksi pertanian, agrobisnis, peternakan, perkebunan, dan akuakultur prospektif di Lampung," jelasnya.


Usai ujicoba perdana demplot padi, pihaknya akan melakukan demplot serupa komoditas tanaman cabai dan kakao setempat.


"Kedua nanti cabai dan kakao. Apalagi saya dengar kakao di sini rencana mau ditebangin semua, peremajaan ya, sebab ternyata saat ini hasil panennya sudah tak sebanding lagi dengan biaya produksi," kuak dia.


Penelusuran, P2O Indonesia yang dimotori inventor Hendrawan Amirullah, mengklaim dua produknya, dekomposer dan nutrisi P2O, sebagai pupuk organik lengkap mengandung hara mikro penunjang kebutuhan tanaman, mempercepat pertumbuhan tunas daun dan proses persemaian, memperbaiki struktur keasaman/pH tanah, menghindari penyakit gondok tanaman, membantu pengomposan lebih cepat, dan menghalau bau.


Formulasi teknologi organik P2O ini, diklaim merupakan penyempurnaan teknologi pupuk cair 100 persen murni organik yang dapat diaplikasikan bagi semua tanaman pertanian holtikultura, perkebunan, peternakan, dan perikanan, cukup dengan satu formulasi.


Selain memproduksi dan memasarkan, P2O Indonesia juga membuka ruang konsultasi seluas-luasnya dan berkomitmen membantu pemerintah mencetak agropreneur tangguh berbasis sistem mandiri organik Nusantara.


Adapun jejaring pemasaran di Sumatera, seperti dijelaskan Arif Budiman via telepon, Selasa petang, usut punya usut notabene telah berjalan sejak 2012.


Sebagai catatan, bisa jadi ceruk pasar luar biasa besar, menukil data Distan setempat, di Bumi Andan Jejama sendiri dari total 14 ribu hektar lebih luasan lahan sawah produktif, termasuk sedikitnya 390 hektar luasan lahan cetak sawah baru per 2017, saat ini berkisar seperlimanya yang telah mengaplikasikan pemupukan tanaman dengan pupuk organik.


Terpisah, Kadistan Pesawaran Anca Martha Utama yang berkenan dikonfirmasi, namun lantas urung didapat keterangannya sebab kesibukannya masih harus mengisi sebuah acara, Selasa malam.


Dia menyatakan akan menghubungi balik guna menjawab pertanyaan teraju, soal apa harapannya bagi sinergi P2O Indonesia bersama Pemkab Pesawaran dalam turut menjawab problem petani/rakyat agraria  terkait kebutuhan ketersediaan alternatif pupuk nonkimia di Bumi Andan Jejama.


Rabu pagi (10/3/2021), Kadis Aca tunai janji. Dia berkirim sejumlah foto rilis kegiatan itu. 


Sebagai kabupaten yang rajin mendaratkan raihan prestasi bidang agraria di berbagai tingkatan, semisal bidang pertanian, tanam padi bulan November sesuai target, bidang peternakan, inseminasi buatan (SIWAB) melebihi target tetapan pemerintah, bidang perkebunan mencanangkan desa mandiri kakao dan sebagainya, prospek pemanfaatan produk teknologi pupuk organik sebagai alternatif juga diproyeksi bakal cukup cerah.(red) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages