Dinas Sosial Monev Ke Pekon Tulung Agung Atas Laporan 4 Warga Penerima KPM - Harian Koridor

Breaking

Home Top Ad

GIZI

Post Top Ad

Rabu, 21 Juli 2021

Dinas Sosial Monev Ke Pekon Tulung Agung Atas Laporan 4 Warga Penerima KPM


Pringsewu,Harian Koridor.com-Dinas sosial Pringsewu monotoring evaluasi atas laporan 4 warga Tulung agung yang terdaftar di keluarga penerima manfaat (KPM) tentang tidak sesuainya barang yang di berikan dengan harga yang di tentukan, Rabu (21/7).


Dalam kunjungan monotoring evaluasi dinas sosial Pringsewu terdiri dari Kabid pemberdayaan sosial dan parkir miskin Sugeng Purnomo, Kabid rehabilitasi dan perlindungan jaminan sosial Hartadi s.sos, berserta kasubag dan stafnya.


Kabid pemberdayaan sosial dan parkir miskin mewakilin Plt kadis sosial Sugeng Purnomo mengatakan hari dinas sosial bersama team akan melakukan Monev atas laporan 4 warga penerima KPM pekon Tulung agung atas nama Sumiati,Partini, Rasiyatun, Tutin Arista.yang terdaftar KPM di e warung Evi.


"Adapun hasil Monev hari ini akan kami laporkan, kepada sekda sama kepala dinas, dan hasilnya tersebut akan kami tindak lanjuti sesuai dengan prosesnya,"Jelasnya.


Ketua e warung  bambu seribu di pekon Tulung agung Asriva mengatakan,bener  bahwa atas nama Sumiati,Partini, Rasiyatun, Tutin Arista.terdaftar KPM di e warung Evi 


iya juga menambahkan Sumiati,Partini, Rasiyatun, Tutin Arista belum pernah melapor ke e-warung yang bersangkutan kalau barang bantuan yang di terima tidak sesuai dengan harga bantuan.adapun barang yang di berikan bantuan untuk penerima KPM berupa beras 15 kg, telur 10 butir, buah/kentang 1kg, kacang ijo/kacang tanah 1/2 kg.


"Kami pernah di tawarkan oleh Calon suplayer Pt. Pangan jaya gemilang untuk menawarkan barang ke e-warung Sebelum pendistribusi sambil membawa barang yang   di anjurkan menurut suplayer tersebut, karena kita sudah mou sama suplayer lama sehingga kami menolak dengan calon suplayer baru tersebut," Ujarnya.


dia menambahkan Jumlah warga yang terdaftar di KPM bambu seribu pekon tulung agung dengan Wonodadi Utara sebanyak 355 orang.Bantuan yang di berikan untuk KPM sesuai kontrak awal dengan nilai non tunai di perjanjian awal.


Di tempat yang sama Ketua pkh telung agung 2 Lina menambahkan saya menanyakan ke  ibu Rasiatun dan Partini bahwa mereka di ajak oleh bima sama Ahmat mengaku sebagai wartawan, mereka di jemput pakai mobil katanya mau ke dinas sosial untuk meklaripikasi bantuan dari pemerintah karena tidak sesuai dengan nominalnya.


Dia juga menjelaskan penerima KPM Partini di ajak saja ke dinas, dia gak tau apa-apa kalau mau pergi ke dinas , Partini juga siap jadi saksi kalau di perlukan.


Adapun ketua PKH 1 pekon Tulung agung Rt 3 RW 1 Patimah mengatakan, warga yang terdaftar KPM sudah saya cek satu persatu tidak ada yang komplin tentang penerimaan barang bantuan tersebut.


Dia menambahkan Hanya Sumiati yang protes dengan barang yang tidak sesuai dengan harganya ke dinas sosial langsung , tetapi tidak ada laporan ke e-warung, ketua e-warung, maupun ke kepala pekon Tulung agung tentang ke tidak cocokan tersebut.


"Sebelum menerima bantuan dari awal sudah di kasih tahu barang yang di berikan sesuai dengan perjanjian di kontrak yang ada,"tuturnya.


Tambahnya pernah Waktu pertama kali mendapat bantuan PKH tutin Arista pernah bilang bantuan tersebut mau di titipkan aja ke ketua PKH agar uangnya bila terkumpul udah banyak baru di ambil.


Dinas sosial Pringsewu berserta rombongan  melanjutkan kunjungan ke salah satu rumah warga pelapor penerima PKM yang mengatakan tidak sesuai dengan nominalnya atas bantuan tersebut.


 Di kediaman Sumiyati mengatakan saya dengan 4 warga penerima PKM melaporkan ke dinas mengantarkan barang ke pemkab karena barang yang kami terima tidak sesuai dengan harga nominal sebesar 200 ribu.


Dia juga menjelaskan bahwa sudah mengecek harga di pasar Pringsewu, pasar Wates, pasar gading, tetapi belum pernah mengecek di warung.kalau di pasar harga beras bagus sekitar 7500 sampai 8000, kalau telur besar satuan harganya 2000,kalau telur kecil harga satuannya 1500, untuk buah 1kg harganya 18.000 , untuk kentang 1 kg harganya 15.000, dan kacang hijau maupun kacang tanah harga untuk 1/2 kg harganya 10.000. sehingga total keselurahan kami pukul rata harga bantua PKM seharga 165 ribu tidak sampai 200 ribu.


" Barang bantuan PKM tersebut tidak akan kami ambil karena tidak sesuai dengan nominalnya bila sesuai nominal baru kami ambil, barang tersebut kami letakkan di halaman kantor bupati separoh, dan di kantor dinas sosial separuh,"terangnya.


Sumiati juga menjelaskan kepada dinas sosial bila memang bantuan PKM tersebut tidak cukup dengan nominalnya, saya di beri uang saja sebesar 200 ribu, atau bila perlu saya Carikan penyalur agar bisa sesuai dengan harga nominal tersebut.


Sumiati juga menjelaskan keadaanya sekarang sebagai pedagang hasil bumi,jengkol, asem sayur, Tangkil, kalau ada pesanan baru menjual beras,uyek dan lain-lain. Untuk keuntungan sekali dagang, di pukul rata kira kira 150 ribu sampai 200 ribu setiap hari, cara berdagang membawak barang dagangan pakai motor, bila ada pesanan barang baru di antar pakai mobil.


Setelah itu rombongan dinas sosial melanjutkan kunjungan ke kediaman salah satu penerima KPM yang protes Rasiyatun dan Partini.


Rasiyatun menjelaskan kepada dinas sosial bahwa dia kemaren untuk melapor ke kantor bupati dan dinas sosial di ajak oleh Sumiati, di jumput pakai mobil oleh Bima sama Ahmat ngakunya pekerjaannya sebagai wartawan.


"Kalau untuk barang yang di letakkan di kantor bupati dan dinas sosial itu bukan barang bantuan KPM untuk kami pak, karena barang bantuan dari KPM untuk kami ada pak," Terangnya 


Lain halnya Partini menjelaskan bahwa saya ikut ajak, mau melapor ke kantor bupati dan dinas sosial awalnya saya tidak tahu.


"Untuk bantuan KPM beras 

telur, buah,dan kacang tanah sudah saya bagi sama anak saya, untuk barang yang di letakkan kantor bupati dan dinas sosial, saya tidak tahu menahu itu bukan barang bantuan KPM untuk kami, yang saya tau barang itu sudah ada di mobil.(*).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages