Kabupaten Lamsel dan Prov Lampung Gelar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 Sumatera II - Harian Koridor

Breaking

Home Top Ad

GIZI

Post Top Ad

Sabtu, 28 Agustus 2021

Kabupaten Lamsel dan Prov Lampung Gelar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 Sumatera II


Lamsel,Harian Koridor.com-Sesuai dengan arahan Bapak Presiden Republik Indonesia tentang pentingnya Sumber Daya Manusia yang memiliki talenta digital maka Kementerian Komunikasi dan Informatika selain meningkatkan infrastruktur digital, juga melakukan program pengembangan sumber daya manusia talenta digital. Kemkominfo melalui Direktorat Pemberdayaan Informatika, Ditjen Aptika memiliki target hingga tahun 2024 untuk menjangkau 50 juta masyarakat agar mendapatkan literasi di bidang digital dengan secara spesifik untuk tahun 2021. 


Target yang telah dicanangkan adalah 12,5 juta masyarakat dari berbagai kalangan untuk mendapatkan literasi dibidang digital. Hal ini menjadi sangat penting untuk dilakukan mengingat penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dan Internet saat ini sudah semakin masif dan pentingnya peningkatan kemampuan dan pemahaman masyarakat dalam penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan internet yang benar melalui implementasi program literasi digital di daerah. Berkenaan dengan hal tersebut, Kemkominfo melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika menyelenggarakan kegiatan Webinar Indonesia Makin Cakap Digital di Wilayah Sumatera di 77 Kab/Kota dari Aceh hingga Lampung.


Sebagai Keynote Speaker, Gubernur Provinsi Lampung yaitu, Ir. H. Arinal Djunaidi., memberikan sambutan tujuan Literasi Digital agar masyarakat cakap dalam menggunakan teknologi digital, bermanfaat dalam membangun daerahnya masing masing oleh putra putri daerah melalui digital platform. Bp. Presiden RI, Bapak Jokowi juga memberikan sambutan dalam mendukung Literasi Digital Kominfo 2021.


PROF. DR. AGUS SURADIKA, M.PD (Anggota Persatuan Guru Republik Indonesia dan Guru Besar FIP Universitas Muhammadiyah Jakarta), pada sesi KECAKAPAN DIGITAL. Agus memaparkan tema “DIGITAL SKILLS IN ACTION: SUKSES BELAJAR ONLINE DENGAN KEMAMPUAN LITERASI DIGITAL”. Dalam pemaparannya, Agus menjelaskan literasi digital merupakan menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan.


E-learning merupakan konten pembelajaran atau pengalaman belajar yang disampaikan atau diaktifkan oleh teknologi elektronik. Kelebihan belajar online, meliputi dapat diakses dengan mudah, biaya lebih terjangkau, waktu belajar fleksibel, dan wawasan yang luas. Kelemahan belajar online, mencakup jaringan internet yang sering terganggu, kuota internet siswa yang minimalis, media pembelajaran yang monoton dan membuat jenuh, serta pembelajaran sering kali tidak interaktif. 


Kiat sukses belajar online, dengan cara siapkan ruangan yang nyaman sebagai ruang kuliah setiap hari, menyimak materi perkuliahan dengan baik dan membuat catatan bila perlu, rekam setiap sesi belajar atau kuliah, membuat reminder untuk jadwal kuliah dan deadline tugas, serta kelola stress dengan cara menyalurkannya pada hal-hal positif.


Dilanjutkan dengan sesi KEAMANAN DIGITAL, oleh DR. ANANG USMAN (Praktisi Hukum dan Dosen Universitas Pasundan). Anang mengangkat tema “MEMAHAMI APLIKASI KEAMANAN DAN PERTAHANAN SIBER DI DUNIA DIGITAL”.Anang membahas


Siber (cyber) adalah sistim komputer dan informasi.  Keamanan Siber adalah suatu upaya untuk menanggulangi serangan siberyang menyebabkan terjadinya gangguan. Kejahatan siber aktifitas kejahatan dengan jaringan komputer. Jenis jenis Cybercrime, meliputi carding, cracking, hacking, defacing, phising, spamming, dan malware. Carding merupakan belanja menggunakan identitas orang lain. Hacking merupakan kegiatan menerobos program komputer milik orang lain. Cracking adalah hacking untuk tujuan jahat (blackhathacker).


Defacing adalah kegiatan mengubah halaman situs atau web orang lain, Phising merupakan memancing untuk mengambil data pribadi orang lain. Spamming merupakan pengiriman berita yang tak dikehendaki. Malware adalah program komputer yang mencari kelemahan suatu software.


Mewujudkan keamanan Siber, dengan cara memperkuat hukum, menjalin koordinasi antar lembaga, mengembangkan infrastuktur digital yang aman, serta mengembangkan industri keamanan siber lokal. Penanggulangan terhadap cybercrime atau kejahatan internet, antara lain melindungi komputer, melindungi identitas, amankan email, melindungi akun, membuat salinan, dan mencari informasi.


Sesi BUDAYA DIGITAL, oleh HJ, WINARNI NANANG ERMANTO (Bunda Literasi Kabupaten Lampung Selatan dan Duta Swasembada Gizi Kabupaten Lampung Selatan). Winarni mengangkat tema “DAMPAK PORNOGRAFI BAGI KESEHATAN PADA REMAJA, APAKAH BERBAHAYA?”. Winarni menjelaskan anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun, ermasuk anak yang masih dalam kandungan.


Hak anak adalah bagian dari hak azsasi manuia yang wajib dijamin, dilindungi, dan dipenuhi oleh keluarga, orangtua, masyarakat, negara, pemerintah dan pemerintah daerah. Pornografi merupakan gambar, sketsa, ilustrasi, tulisan, suara, video yang menunjukkan gerak tubuh yang memuat kecabulan atau ekploitasi seksual. Dampak buruk pornografi, antara lain kerusakan otak, kerusak konsep diri yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan seperti tidak fokus, depresi, cemas berlebih, paranoid, dan sebagainya. Menangkal pornografi, dengan cara tanamkan pendidikan agama sejak dini, dampingi dan berikan pengertian tentang pornografi dan bahayanya, serta lakukan hal hal positif seperti hobi, ide, kreatifitas, dan lain-lain.


Berikan pendidikan seks yang baik sesuai dengan tumbuh kembang anak.


Narasumber terakhir pada sesi ETIKA DIGITAL, oleh SAKWAN, S.PD., M.PD (Kepala SMPN 1 Kalianda Lampung Selatan dan Praktisi Pendidikan Savana Center Provinsi Lampung). Sakwan mengangkat tema “BIJAK SEBELUM MENGUNGGAH DI MEDIA SOSIAL”. Sakwan menjabarkan dunia digital, terdiri dari sikap subjektif dengan mempertimbangkan dampaknya, kemajuan TIK dengan subjek harus menerima dan memanfaatkan dalam kehidupan, serta implementasi harus cerdas dan bijaksana dalam penggunaannya. Etika penggunaan internet, dengan cara pertimbangkan subjeknya, harus selektif, teliti dan pantau, harus bijak, konfirmasi, dan jadilah pemaaf. Implementasi menggunakan media sosial, antara lain jadilah pelopor, jadilah teladan, selalu siaga dalam pengawasan, berdialog, refleksi, serta ubah mindset negatif menjadi positif.  Gunakan konten AMIN, meliputi (A) aman, (M) manfaat, (I) inspiratif, dan (N) normatif.


Webinar diakhiri, oleh FELICIA (Influencer dengan Followers 35,9 Ribu). Felicia menyimpulkan hasil webinar dari tema yang sudah diangkat oleh para narasumber, berupa internet memberikan ruang untuk belajar menjadikan belajar online lebih fleksibel. Harus hati-hati dalam berinternet, terlebih dalam belanja online. Bahaya pornografi, meliputi banyak ketika melihat di media sosial jika belum cukup umur dan tidak diawasi orang tua.


Tidak menonton untuk film dewasa karena akan berbahaya dampaknya, seperti lebih agresif, Anak-anak akan mencontoh berbuat kasar dari film yang ditonton, jika belum cukup umur, belum cukup mentalnya. Literasi Digital sangat penting seraya menumbuhkan wawasan kebangsaan cinta tanah air dan menjadikan Indonesia maju.(*).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages