Kemerdekaan Manusia - Harian Koridor

Breaking

Home Top Ad

GIZI

Post Top Ad

Kamis, 19 Agustus 2021

Kemerdekaan Manusia



Oleh:

Hasbullah Dosen UMPRI 

Founder Tadarus Kehidupan 


Arus utama persoalan manusia hari ini adalah tentang nasib kemerdekaan dalam menjalankan kehidupan di dunia. Nilai-nilai ketergantungan serta digantungkan menjadi problem dalam kehidupan hari ini. Kemerdekaan itu masih dalam tataran kata, selogan serta narasi-narasi untuk kebahagiaan serta kegembiraan sesaat. Kemerdekaan belum masuk dalam jiwa dan menjadi kebutuhan secara hakikat sebagai manusia. Merdeka masih terbelenggu oleh kekuatan kekuasaan dengan segala macam kebijakan yang tidak memberatkan tetapi menjadi kendala manusia untuk berekspresi dan berinovasi. 


Manusia dan kemerdekaan adalah satu kesatuan yang tidak bisa dilepasakan, karena kemerdakaan adalah fitrah bagi setiap manusia. Manusia sebagai pemimpin adalah hadiah dari sang pencipta sebagai bentuk wujud dari kemerdekaan itu sendiri. Jikalah kemerdekaan ini dikaitkan dengan keyakinan bahwa manusia adalah pemimpin di muka bumi ini, maka kemerdekaan untuk manusia itu ada pada dimensi hati, lisan dan juga pada perbuatan. Dari sini bisa ditafsir bahwa ketika seseorang merebut dan menenggelamkan kemerdekaan dari manusia berarti dirinya sedang melawan Tuhan sebagai pencipta, pengatur, penguasa serta pemelihara.  


Manisfestasi kemerdekaan itu sudah semestinya tergambar dan ada pada sifat cinta dan kasih sayang manusia dalam bentuk apapun. Ketika ada pesoalan sedikit dalam hubungan manusia karena salah paham dalam menafsirkan serta mengartikan sesuatu itu adalah sebuah bentuk dalam meneguhkan, mengutuhkan dan menguatkan kemerdekaan sebagai manusia. Sebab sejatinya kemerdekaan itu bukan membicarakan persamaan manusia dan kemanusiaan, melainkan memfasilitasi perbedaan untuk menghidupkan kebaikan, kebenaran, kesejahteraan serta kemulian secara bersama. 


Seyogyanya merdeka dan kemerdekaan menjadi petunjuk dalam mengoptimalkan kesucian dan kebersihan sebagai manusia untuk menghidupkan kebahagian dan membaginya. Manusia dilahirkan dalam bentuk sempurna  bertemankan kebahagiaan hal ini dapat dilihat semua akan tersenyum dan bersuka cita dalam menyambutnya kedatangan anak manusia. Oleh karena kemerdekaan adalah sub sistem manusia untuk menetapkan diri sebagai makhluk yang memiliki hak mutlak dalam kebebasan dalam kebaikan. Lebih dalam hal ini dapat diartikan bahwa tatkala kebebasan manusia terkekang, terbelenggu dan terbatas oleh apapun termasuk di dalamnya adalah kebijkan maka sudah dipastikan mereka melakukan penjajahan atas kemerdekaan yang telah diberikan Tuhan kepada manusia. 


Kemerdekaan manusia bukan saja terlihat dari menjalankan rutinitas dalam rangka mengugurkan kewajiban sebagai manusia. Melainkan lebih dari itu kemerdekaan manusia itu terlihat dan tergambar dari bagaimana dia mampu merefleksi nilai-nilai kehidupan sehingga menghadirkan kebaikan dan kebermanfaat untuk diri dan juga orang lain. Walaupun dalam perjalanannya manusia akan senantiasa dipengaruhi oleh berbagai persoalan kehidupan, yang sebenarnya hal itu merupakan cara Tuhan untuk memperkuatan gerak dari refleksi nilai kehidupan. Sehingga padangan kemerdekaan manusia akan sangat berbeda tergantung siapa, dimana saat apa mereka mendefiniskan kemerdakaan manusia.

Tentang kemerdekaan, setidaknya manusia memiliki pandangan yang sama ketika berbicara keutamaan hidup yaitu manusia mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Selain itu semua manusia juga akan senantiasa sama ketika menyatakan keinginan untuk menjadi pilihan utama di hadapan Tuhan yang Maha Esa, karena sejatinya kasih sayang setajati ada dari-Nya. Dan itulah kemerdekaan manusia, manusia yang senantiasa menggunakan akal dalam menikmati kehidupan. Manusia yang selalu mengambil pelajaran dari setiap kejadian dari jalannya kehidupan. 


Modal Sosial dan Modal Sejarah 

Modal sosial yang dimiliki manusia menjadi kekuatan besar untuk kemerdekaan manusia seutuhnya. Modal sosial menjadi salah satu penuntun manusia pada jalan kebenaran yang menghantarkan pada ruang-ruang kebahagiaan bukan saja di dunia melainkan juga di akhirat. Dari modal sosial dalam mengisi kemerdakaan tersebut manusia akan membentuk diri sebagai insan yang berkarakter. Insan yang mengutamakan ilmu pengetahuan, berintegritas  serta memiliki kesadaran etika tinggi. Dari sinilah kemerdekaan manusia  pada tataran prilaku memberikan wadah manusia untuk maju serta mengoptimalkan mengekspresikan jiwa pengasih, penyang baik kepada kepada Tuhan maupun kepada semua mahluk yang ada di dunia. 


Kemerdekaan manusia  secara normative dan historis juga akan tampak pada bagaimana manusia menyadari akan kelebihan dan kekurangan terhadap dari dirinya. Kelebihan akan sifat semangatnya dalam menjemput pengetahuan untuk kebahagiaan dan melembagakan eksistensi sebagai manusia.  Serta memahami kelemahan dalam  menjalankan fungsi kemanusiaan sebagai landasan kultural, moral, spiritual serta sosial sebab disini  akan banyak problem yang bervariatif dan silih berganti yang berakibat  melahirkan kejenuhan serta kemandekan manusia dalam berfikir dan bertindak untuk kehidupan. 


Kemerdekaan manusia akan turut dalam pengembangan karakter kebaikan manusia untuk kepentingan kebaikan semua manusia tanpa memandang agama, suku dan bangsa. Hal itupun menjadi langkah yang harus dilakukan sebagai nilai dan upaya untuk mendapatkan kemerdekaan manusia seutuhnya. Sehingga hal yang wajar dan biasa tatkala ada rekontruksi terhadap keilmuan dalam dimensi-dimensi  kehidupan, karena hal ini menandakan dan menjadi petunjuk bahwa manusia sadar akan kecerdasan dan fungsinya sebagai wakil Tuhan di dunia.  


Kemerdekaan manusia akan dirasa jelas ketika manusia mampu mengoptimalkan potensi akal sehingga melahirkan pemikiran yang rasional yang peka terhadap alam semesta  serta peduli terhadap persoalan kemanusiaan yaitu kobodohan dan kemiskinan. Wujud lain kemerdekaan manusia  yaitu menjaga lingkungan kehidupan agar menjadikan hidup manusia secara bersama  beradab, berkeadilan, sejahtera serta menetapkan kebebasan dari segala bentuk penjajahan.(*).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages