Pasca Kecelakaan, Rasa Trauma Masih Terbayang Dibenak Uvidh (3)

Lamsel, Harian Koridor.com-Rasa trauma sejak terjadinya kecelakaan pada tanggal 2 Januari 2022 lalu, sekitar pukul 17.45 masih terbayang dibenak uvidh, anak laki-laki berusia 3 tahun setengah, berbagai macam cara dilakukan oleh orangtuanya untuk menghilangkan rasa trauma itu. 

"Sejak musibah kecelakaan itu, abang uvidh sering jerit-jerit, takut kalau naik motor, meskipun mau naik motor, harus pelan-pelan hanya berkecepatan 20 km/jam " Ujar ridho orangtua uvidh saat dhubungi media ini. 

Jika kebut sedikit disaat jalan menanjak, sambung ridho, uvidh langsung jerit-jerit, "awas ditabrak, awas nabrak, jangan kebut-kebut, kata-kata itu diucapkan berulang-ulang. 

" Pernah suatu malam, disaat uvid tertidur, bangun sebentar, terus mukul-mukul kepalanya yang luka akibat kecelakaan, terus tidur lagi. " Cerita ridho lagi. 

Berbagai macam cara saya lakukan untuk menghilangkan rasa trauma yang dialami uvidh, seperti mengajaknya bermain ditaman bermain, jalan-jalan naek motor dan cara lainya, agar rasa trauma itu pelan-pelan hilang. 

" Hari senin lalu juga sudah kontrol kedokter spesialis bedah, untuk mengetahui kondisi kepala nya, lagi-lagi dokter hanya mengatakan, luka benturan dikepala, dampaknya bukan sekarang, tapi nanti, setahun dua tahun, bahkan bisa puluhan tahun kemudian bisa ketahuan efek akibat benturan dikepala " Kata ridho menirukan ucapan dokter spesialis bedah. 

Memang benar ucapan dokter, ridho menambahkan, hal itu juga dialami Almarhumah kak rini, kakak tertua nya. Kecelakaan terjadi 10 tahun yang silam, tahun 1998, namun dampaknya tahun 2008, hingga menyebabkan kak rini meninggal. 

"Semoga hal yang sama tidak terjadi pada anak saya, anak saya selalu sehat, panjang umur dan bisa menggapai segala keinginan dan cita-citanya" Tutup ridho.(*)