Melewati proses cukup panjang, Talitha, panggilan akrabnya ceritakan pengalamannya mengikuti ajang ini. “Alhamdulillah, setelah menjalani proses seleksi babak pemilihan dan penyisihan yang ketat mulai dari penilaian public speaking, kemampuan catwalk dan pengetahuan umum secara online, saya berhasil lolos sebagai finalis untuk masuk karantina sampai babak final. Saya harus berangkat ke Surabaya untuk masuk karantina. Selama karantina semua finalis kembali dinilai mulai dari attitude, disiplin, tes psikologi, kerapihan dan wawancara,” ungkapnya saat diwawancarai secara daring, Selasa, 29/3
“Berbekal persiapan dan belajar tentang pengetahuan umum serta isu isu terkini, Alhamdulillah saya berhasil lolos masuk 6 besar kemudian 3 besar dengan menjawab pertanyaan dari dewan juri dengan baik walaupun sempat tegang saat masuk 3 besar (grand final). Saya pun harus bisa catwalk memakai kostum nasional yang cukup berat dengan tema gajah Lampung,” lanjutnya.
Talitha menyampaikan bahwa ia mendapatkan banyak manfaat dari kompetisi ini. "Selama masa karantina, Talitha banyak mempelajari hal baru, memupuk rasa persaudaraan teman-teman dari seluruh provinsi di Indonesia, berbagi pengalaman dan pengetahuan,” ungkapnya.
Ia meminati ajang seperti ini semenjak berusia 18 tahun. Ia termotivasi mengikuti ajang ini selain untuk mengembangkan bakatnya, ingin membanggakan kedua orang tuanya dan provinsi Lampung. "Thalita ingin membanggakan kedua orang tua. Thalita juga ingin bisa membawa nama provinsi Lampung dan kampus UBL ke kancah nasional," tambahnya
"Terima kasih untuk dukungannya dari teman-teman dan dosen di UBL. Dan untuk teman-teman saya berpesan supaya belajar lebih giat dan jangan bermalas-malasan, lakukan yang terbaik di setiap kesempatan,” tutup Thalita.(*)
.jpg)
Harian koridor beralamat di jalan M.nur II Bandar Lampung, Kami menyajikan berita yang berimbang dan terpercaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar