Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Pesisir Barat mengelar lanjutan Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bupati dan Wakil Bupati yang sempat tertunda kemarin, di Gedung Serba Guna Selalaw, Labuhan Jukung, Selasa (15/12).
Pleno tersebut dihadiri sejumlah elite Parpol dan para pendukung Paslon. Sementara oleh KPUD Pesibar pleno Tungsura itu dikawal ketat oleh Aparat TNI-Polri untuk mengantisipasi kejadian yang tak diinginkan.
Diluar gedung, ratusan pendukung Paslon berkumpul mengelar aksi unjuk rasa dengan membawa berbagai tulisan berisi tuntutan dan aspirasi untuk KPU dan Bawaslu Pesibar.
Massa menuntut agar KPUD Pesibar mengelar Pilkada ulang dan Bawaslu agar mengusut dan menindak tuntas dugaan Money Politic yang telah terjadi dan dilaporkan beberapa kali.
Pantauan dilokasi, Aksi unjuk rasa sempat memanas dan terjadi pelemparan batu dan kursi oleh pendemo kepada petugas. Kapolres Lampung barat Rahmat Tri Hariyadi harus turun ke lapangan guna meredam emosi massa. Bahkan perusakan terhadap fasilitas milik negara seperti GSG Selalaw tak luput akibat ulah jahil para pendemo.
Sementara, AKBP Rachmad Tri Haryadi. SIK.MH mengatakan, dalam himbauannya, kepada para pendemo agar kiranya tidak berlaku anarkis dan merusak pasilitas negara. “Jika tidak membubarkan diri, maka pihaknya akan melakukan tindakan tegas sesuai dengan undang-undang yang berlaku, “Ungkapnya. (lia).
.jpg)
Harian koridor beralamat di jalan M.nur II Bandar Lampung, Kami menyajikan berita yang berimbang dan terpercaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar