Kendati Melasti Terbatas, Minus Ogoh-Ogoh, Selamat Hari Raya Nyepi - Harian Koridor

Breaking

Home Top Ad

GIZI

Post Top Ad

Senin, 15 Maret 2021

Kendati Melasti Terbatas, Minus Ogoh-Ogoh, Selamat Hari Raya Nyepi


Bandar Lampung, Harian koridor.com-Hari dan tahun ini, Minggu 14 Maret 2021 hingga usai Senin (15/3/2021) esok, menjadi hari dan tahun kedua nuansa kesederhanaan nun dalam semangat khidmat tinggi, perayaan Hari Raya Nyepi Saka 1943, ditengah pandemi.


Hari raya umat Hindu, dimana mereka lakukan pemujaan suci, yang secara historis bersama Hari Raya Waisak, ditetapkan oleh pemerintah sebagai hari libur nasional  berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 3/1983 tanggal 19 Januari 1983.


Menurut sejumlah sumber, sejarah hari libur di Indonesia, beberapa kali berubah ulah pengaruh perubahan sosial politik bangsa ini sejak merdeka. Pertama, penetapan total 14 hari libur nasional oleh Presiden Sukarno melalui Keppres 24/1953, yakni Tahun Baru Masehi, Proklamasi Kemerdekaan, Nuzulul-Qur'an, Isra Mikraj, Idul Fitri (dua hari), Idul Adha, Tahun Baru Hijriyah, Maulid Nabi Muhammad SAW, Jumat Agung, Hari Senin Paskah, Kenaikan Isa Almasih, Pante Kosta, Hari Natal, dan Hari Buruh 1 Mei.


Kedua 1963, perubahan struktur menjadi dua kategori: libur nasional dan libur fakultatif, berdasarkan Keppres 21/1963. Delapan hari libur nasional antaranya Tahun Baru Masehi, Idul Fitri (dua hari), Idul Adha, Hari Buruh, Hari Kemerdekaan, dan Natal. 


Sedang libur fakultatif diperuntukkan khusus pemeluk Islam (Tahun Baru Hijriyah, Asjura, Maulid Nabi Muhammad SAW, Isra Mikraj, Nisfu Sja'ban, 1 Ramadhan, Nuzulul Quran).


Lantas, pemeluk Kristen (Hari Kedua Natal, Jumat Agung, Hari Senin Paskah, Kenaikan Isa Almasih), pemeluk Katolik (Hari Kedua Natal, Hari Senin Paskah, Kenaikan Isa Almasih, dan Hari Santa Maria).


Ditulis liburnasional.com, selain itu pemda Bali juga diberi hak menetapkan libur sesuai kalender Hindu, maksimal empat hari setiap tahun. Perubahan ini menjadikan total hari libur nasional tahun 1963 berkisar 8-15 hari.


"Dengan adanya Keppres Nomor 251/1967, pemerintah menyederhanakan pengaturan hari libur nasional dan mengurangi jumlah hari libur nasional menjadi 12 hari saja di tahun 1967," ulas laman itu, diakses Minggu.


Meliputi libur Tahun Baru, Idul Fitri (dua hari), Idul Adha, Maulid Nabi Muhammad SAW, Hari Natal, Tahun Baru Hijriyah, Proklamasi Kemerdekaan, Hari Buruh 1 Mei, Isra Mikraj, Kenaikan Isa Al Masih, dan Santa Maria.


Penguasa Orde Baru, menghapus Hari Buruh dari libur nasional lewat Keppres 148/1968. Libur nasional berkurang jadi 11 hari di 1968.


Keppres 10/1971, mencoret dari daftar, Hari Santa Maria, ditetapkan sebagai hari biasa, Kenaikan Isa Almasih ditetapkan sebagai hari libur nasional. Ini tak mempengaruhi jumlah hari libur nasional setiap tahunnya.


Berselang 12 tahun kemudian, Nyepi dan Waisak pun masuk kalender tanggal merah, ditetapkan libur nasional berdasar Keppres 3/1983 itu. Total libur nasional jadi 14 hari.


Dua dekade tanpa perubahan, pemerintahan Presiden keempat, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur menggenapi satu hari menjadi total 15 hari libur nasional, dengan menetapkan Hari Raya Tahun Baru Imlek libur nasional berdasarkan Keppres 19/2002.


Menjadi sejarah pertama sejak dirayakan meriah oleh kaum buruh/pekerja di Tanah Air pascatumbangnya rezim Orde Baru Soeharto barulah pada 2014, Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono tetapkan Hari Buruh 1 Mei jadi libur nasional. Total jadi 16 hari.


Presiden ketujuh Joko Widodo (Jokowi), menorehkan sejarah baru. Melalui Keppres 24/2016 yang dia sampaikan saat pidato peringatan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945 di Gedung Merdeka Bandung pada 1 Juni 2016, dari itu sejak 2017 hingga kini kita peringati Hari Lahir Pancasila 1 Juni.


Menandai Nyepi tahun ini, Presiden Jokowi melalui beranda media sosialnya, tak luput memantik harapan. "Dalam hening dan sepi, kita menyelam ke lubuk hati, merenungkan karunia hidup dari Sang Pencipta," unggah dia di Facebook, Minggu pagi.


"Maka meluruhlah amarah, dendam, dan rasa dengki. Dan kita pun bangkit dengan penuh semangat dan optimisme. Selamat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1943," ujar Presiden, diunggahnya pula di Twitter, terpantau pukul 08.25 WIB disitat diakses di Bandarlampung.


Wakil Presiden Prof KH Ma'ruf Amin senada. "Selamat Hari Raya Nyepi 2021, Tahun Baru Saka 1943 bagi yang menjalankan," singkat dia, dicuplik dari beranda akunnya.


Diketahui bersama, dalam situasi normal, tepatnya satu hari sebelum perayaan, umat Hindu di Indonesia terutama di Pulau Dewata Bali menggelar prosesi Melasti. Ini upacara pensucian diri dari segala perbuatan buruk di masa lalu, lazim digelar pinggir pantai atau laut untuk menghanyutkan kotoran alam menggunakan air kehidupan (Tirta Amerta).


Senada tahun lalu, suasana tahun ini tak jauh beda. Penelusuran, otoritas resmi sejumlah tempat tetap memberlakukan pembatasan. Dimana hanya para petugas upacara saja, yang melangsungkan prosesi Melasti. Nun demikian nuansa sakral tetap tak terkurangi. 


Pun dengan gempita Festival Ogoh-Ogoh yang juga ritual luar biasa H-1 Hari Raya Nyepi. Kali ini sungguh sepi, untuk tidak mengatakan ditiadakan.


Pantauan lain, ucapan Selamat Hari Nyepi datang dari warga Kabinet Indonesia Maju 2019-2024. Diantaranya, dari satu-satunya menteri beragama Hindu, sekaligus juga satu-satunya menteri berlatar perempuan pertama asal Bali, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Darmavati.


Rahajeng Nyanggra Rahina Suci Nyepi Tahun I Caka 1943 (Selamat menyambut Hari Raya Nyepi Caka 1943), khatur Menteri Bintang, dicuplik dari beranda ofisial kementerian.


"Segenap keluarga besar Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengucapkan Selamat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1943 bagi Sahabat Perempuan dan Anak yang merayakan," lanjutnya, Minggu siang.


Seirama, disampaikan oleh Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko. "Selamat Hari Raya Nyepi 2021 Tahun Baru Saka 1943 bagi umat Hindu yang melaksanakannya," tutur mantan Panglima TNI yang juga terpilih lagi sebagai Ketum DPN HKTI 2020-2025 itu.


"Semoga segala wabah dan musibah lekas berhenti dan semua yang merugi lekas terganti," ujar Moeldoko.


Dari representasi gerakan buruh/pekerja, Ketua Umum Majelis Nasional Federasi Serikat Buruh Karya Utama Konfederasi Serikat Nasional (FSBKU-KSN) Yohanes Joko Purwanto terpantau mengunggah ucapan jelang petang, pukul 16.12. "Rahajeng nyanggra rahina nyepi Caka 1943. Tuhan bersama mereka yang selalu ingat akan penciptaNya," ujar pria asal Lampung Tengah alumnus FKIP Unila, dan teranyar kini juga berprofesi advokat jebolan FH UTB ini.


Sebelumnya, Minggu dini hari, musisi Addie MS kreatif mengunggah ilustrasi foto notasi lagu diberi judul Selamat Hari Raya Nyepi, namun setelah dipelototi, ternyata tanpa not. 


"Selamat Hari Raya Nyepi 2021 buat saudara-saudaraku yang merayakannya," ujar suami Memes ayah Kevin Aprilio ini, di akun media sosialnya.


Masih dari Jakarta, Ketua Umum DPP Gerakan Anti Narkoba Nasional (Gannas), I Nyoman Adi Peri, dalam ucapannya turut menjelaskan, Nyepi hari pergantian tahun Saka (Isakawarsa) yang dirayakan tiap satu tahun sekali oleh masyarakat Hindu, sehari sesudah tileming kesanga pada penanggal 1 sasih Kedasa. "Nyepi bagi umat Hindu berarti memohon kepada Tuhan, Ida Sang Hyang Widhi Wasa, untuk melakukan penyucian Buana Alit (manusia) dan Buana Agung (alam dan seluruh isinya)," terangnya.


Saat Nyepi, ujar advokat anggota Peradi ini, orang Hindu tidak boleh melakukan aktivitas pada umumnya, seperti tak boleh bekerja, membatasi keluar rumah, membatasi bermain ponsel, dan lain-lain.


Dari Sulawesi Selatan, Walikota Makassar M Rhamdan "Danny" Pomanto didampingi wakil walikota Fatmawati Rusdi berucap pula, pukul 15.44 WITA atau 14.44 WIB.


"Selamat Hari Raya Nyepi. Mewakili Pemkot dan masyarakat Kota Makassar, saya mengucapkan Selamat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1943 bagi seluruh umat Hindu yang merayakan," ujarnya.


"Dalam keheningan sepi, semoga kita dapat menemukan jati diri kita untuk melangkah lebih baik dalam perjalanan hidup ke depan dan semoga kedamaian selalu menyertai kita bersama," larung Danny, walikota produk politik pilkada ulang 2018 ini, dalam hajat nasional pilkada serentak nasional lanjutan masa pandemi COVID-19 Desember 2020.


Dari Lampung, aktivis kemanusiaan, Kepala Cabang Aksi Cepat Tanggap (ACT) Lampung Dian Eka Darma Wahyuni, membesut Minggu pagi. "Rahajeng Nyanggra Rahina Nyepi Caka 1943⁣. Dalam keheningan sepi semoga kita dapat merenungkan untuk menemukan jati diri agar dapat melangkah lebih baik dalam perjalanan hidup ke depan," ungkap hijabers ibu dua anak, koordinator komunitas Safe Food Indonesia (SFI) Lampung ini.

Dian Pustika Syarifudin, founder/CEO UKM Dapur Female Bandarlampung, yang juga pengurus bidang ekonomi Pejuang Bravo Lima (PBL) Lampung, juga berkirim selamat.


Ketua Yayasan Alfian Husin Andi Desfiandi, menyibak fakta historis, bahwa saat Nyepi khususnya di Bali, semua dalam keadaan sepi. Tidak ada aktivitas seperti biasanya, karena pada saat itu diadakan Catur Brata.


Penyepian, ekonom digital cum filantrop ini merincikan, terdiri dari Amati Geni, tidak boleh menggunakan atau menyalakan api serta tidak mengobarkan hawa nafsu. Lalu, Amati Karya, tidak melakukan kegiatan kerja jasmani melainkan meningkatkan kegiatan menyucikan rohani. Amati Lelungan, tidak berpergian melainkan melakukan mawas diri. Amati Lelanguan, tidak mengobarkan kesenangan/hiburan melainkan melakukan pemusatan pikiran terhadap Ida Sanghyang Widhi. 


Brata ini, imbuh Andi yang juga Ketua Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) Lampung dan Ketua Bidang Ekonomi DPP PBL, dimulai saat matahari “Prabrata” fajar menyingsing sampai fajar menyingsing kembali keesokan harinya (24 jam).


"Seluruh jajaran pimpinan, staf dan karyawan Yayasan Alfian Husin mengucapkan, tak ada kata, tak ada bara. Gemericik air suci mengalir di dalam hati. Selamat Hari Nyepi Tahun Baru Caka 1943. Damai di bumi, bahagia di langit," larung dia.


Dari kalangan pekerja seni-budaya, musisi penyanyi, guru musik, Rikkie Ramli berucap singkat. "Selamat Hari Nyepi buat dulur dulur," kata founder Pelangi Anak Indonesia, berbasis di Bandarlampung ini, di Facebook.


Dari Pulau Bali, seorang warga yang juga tenaga medis di Puskesmas Susut I, Bangli, Putu Suastini, menampilkan video singkat rangkaian Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1943, di Facebooknya, Minggu malam.


Kembali ke Lampung, notabene merupakan provinsi dengan populasi warga umat Hindu terbesar setelah Provinsi Bali ini, gempita sakral Hari Raya Nyepi tetap terasa.


Bupati dan Wakil Bupati Lampung Tengah, Musa Ahmad-Ardhito Wijaya merajut kata, "Dumogi Rahayu Sareng Sami," dalam poster digital ucapannya, diunggah Sabtu (13/3).


Membersamai, ketua dan sekretaris Serikat Pemuda Hindu (Serdadu) Seputih Raman, Lampung Tengah, I Putu Aditya Iswara dan I Made Dwiki Atmaja. Ketua MKGR Lampung Nizwar Affandi, atas nama Kerabat Umat se-Dharma dari Nuwo Tanjak Batin, Rama Dewa Seputih Raman, Lampung Tengah, senada.


"Segenap keluarga besar Serdadu ucapkan selamat Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1943. Semoga dalam pelaksanaan Catur Brata penyepian ini kita semua memperoleh kerahayuan. Swaha," ujar I Made Wirayasa dari DPP Serdadu, yang juga eks Ketua Pimpinan Daerah (PD) Kesatuan Mahasiswa Hindu Darma Indonesia (KMHDI) Lampung.


Menyampaikan Selamat Hari Raya Nyepi 2021, Sabtu, anggota DPRD Lampung Fraksi Partai Gerindra, I Made Suarjaya, berharap semoga tahun ini dapat membawa banyak kebahagiaan dan kedamaian dalam hidup kita serta bumi ini segera membaik. "Svaha," khatur legislator dua periode, berjuluk IMS Cah Angon ini.


"Rahajeng Nyanggra Rahina Nyepi Caka 1943, melarapan antuk catur brata penyepian dumogi ngemanggihin kerahajengan," ujar ia.


"Om Swastyastu. Tabik Pun. Selamat Hari Raya Nyepi dan Tahun Baru Caka 1943," hari yang sama, tutur sekretaris dan bendahara Dewan Pimpinan Kabupaten Perhimpunan Pemuda Hindu (Peradah) Indonesia Lampung Tengah, I Wayan Dina dan I Wayan Cintawan, mendampingi Ketua DPP Peradah Indonesia Lampung I Made Suteja.


Tak ketinggalan, pengurus Sekehe Joget Bumbung Gita Yowana Seputih Raman. "Om Swastyastu, Rahajeng Rahina Nyepi Tahun Baru Caka 1943. Dumogi rahayu sami selamat  menjalankan catur brata panyepian semeton, semoga kedamaian datang dari segala penjuru. Om Shanti Shanti Shanti Om," ucap mereka, Minggu dini hari.


"Dumogi Rahayu Sareng Sami. Selamat Hari Raya Nyepi untuk saudaraku yang merayakan. Satu hari saja sudah mengurangi polusi udara, tindakan nyata," ujar Wakil Ketua Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan DPD PDI Perjuangan Lampung, yang juga anggota DPRD Lampung Fraksi PDI Perjuangan dapil Lampung VI Tulang Bawang, Tubaba, Mesuji duduk di Komisi V, Budhi Prasetyanti S Condrowati.

 

"Selamat merayakan Hari Raya Nyepi untuk saudara-saudaraku," khatur ucap kompatriot Budhi di Komisi V DPRD Lampung, anggota Fraksi Partai NasDem dapil Lampung Timur, yang juga pengurus bidang luar negeri PBL Lampung, Garinca Reza Pahlevi, Minggu. 


Sementara, dalam poster digital ucapannya, anggota DPR/MPR Fraksi PDI Perjuangan dapil Lampung II duduk di Komisi VIII DPR, I Komang Koheri, terpantau menaut pula tema raya Kolaborasi Dalam Harmoni Menuju Indonesia Maju, Sabtu.


Meski tanpa Ogoh-Ogoh, dan dengan prosesi Melasti yang terbatas, terbukti bila kenyataan sulit ulah pandemi COVID-19 hingga saat ini, tak mengurangi sakral dan khidmat, Nyepi.


Selamat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1943. Semoga dalam perayaan tahun depan, kemeriahan Festival Ogoh-Ogoh dan Melasti secara seutuhnya, sebagaimana biasanya, dapat kembali kita saksikan.(red) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages