Pesawaran, Harian koridor.com-Pembangunan proyek irigasi yang menelan anggaran milyaran rupiah di Desa Mada Jaya mendapat kritik dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Brigade Anak Negeri Kawal Indonesia (BANKI) Kabupaten Pesawaran
Pasalnya, Proyek Irigasi bernilai 3.498,720.000.00 yang dikerjakan oleh PT Nenggala Tama Raya tersebut dinilai tidak memikirkan dampak kedepan nya terhadap masyarakat sekitar
dalam keterangan nya ketua LSM BANKI Pesawaran Edi Wijaya, mengatakan, pengerjaan proyek yang menggunakan alat berat dan menimbulkan timbunan material tanah tersebut menurutnya, beresiko merusak areal persawahan milik warga setempat ketika material tanah terbawa hujan
"Ya lihat saja bendungan yang digali memakai eksapator itu jika dibiarkan menumpuk seperti gunung apabila banjir datang jelas tanah yang dibiarkan seperti gunung akan masuk kepersawahan Warga setempat, sawah mereka bisa gagal panen," kata Edi Wijaya, Rabu (16/06/21) ketika meninjau lokasi proyek tersebut.
Edi melanjutkan, mestinya Dinas Penataan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) kabupaten Pesawaran merancang terlebih dahulu dan memikirkan dampak dari pengerjaan proyek tersebut sebelum pengerjaan
"Jika dilihat dari pengerjaannya ini asal-asalan dan terburu-buru, semestinya bendungan ini dibuat pelindung pagar beton agar tanah yang menumpuk tidak hanyut kembali kebawah, bila dibiarkan seperti ini jelas tanah gundukan yang menggunung akan menghantam persawahan, karena jarak bendungan ke- persawahan sangat dekat," ujarnya.
Edi juga menilai pengerjaan talut irigasi pengerjaan nya terkesan terburu-buru, pasalnya talut terlihat masih banyak yang belubang, pada bagian luar hanya ditutupi menggunakan tanah bekas galian saja.
"Proyek sebesar ini masa kayak gini pengerjaannya, Seakan-akan pengerjaannya dibuat rapi. Dari luar rapih dalamannya hancur, karena yang rusak ditutupi tanah," lanjutnya
terkait hal itu DPD LSM Banki Pesawaran dalam waktu dekat akan berkordinasi dengan Dinas setempat yaitu dinas PUPR pesawaran
" Apabila nanti mereka tidak merespon tanggapan kami, jelas LSM Banki tidak akan diam dan akan melaporkan masalah ini ke tingkat yang lebih tinggi yaitu Bapak Bupati Dendi Ramadhona,"tegasnya.
Sementara itu, Kepada Dinas PUPR Kabupaten Pesawaran Zainal Fikri, belum memberikan keterangan apapun ketika dikonfirmasi melalui telepon.(magel)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar