Bandar Lampung, Harian koridor.com-Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menggelorakan semangat membaca di Provinsi Lampung demi meningkatkan indeks literasi masyarakat. Pesan Gubernur Arinal itu disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Fahrizal Darminto saat Pengukuhan 8 Bunda Literasi Kabupaten/Kota Provinsi Lampung di Ballroom Swiss Belhotel, Selasa (15/6/2021). Pengukuhan dilakukan langsung oleh Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando.
"Diharapkan para bunda literasi terus menjadi daya dorong dalam menciptakan inovasi kegiatan literasi di wilayah masing-masing," ujar Sekdaprov Fahrizal.
Selain pengukuhan Bunda Literasi, juga dilakukan talkshow Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat. Dengan narasumber Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando, Bunda Literasi Provinsi Lampung Ibu Riana Sari Arinal, Ketua DPRD Provinsi Lampung Mingrum Gumay dan Rektor Universitas Teknokrat Indonesia Nasrullah Yusuf.
Fahrizal mengatakan talkshow tersebut menjadi upaya untuk memotivasi masyarakat dalam meningkatkan minat baca.
Selain itu, sebagai ajang promosi dalam pengenalan dan pemanfaatan perpustakaan yang sudah bertransformasi sebagai perpustakaan berbasis inklusi sosial.
"Untuk itu minat baca harus dikenalkan sejak usia dini, sehingga kebiasaan baik ini akan terbawa bermanfaatnya hingga mereka dewasa dan menjadi generasi sadar literasi," katanya.
Fahrizal meminta dukungan pihak swasta, lembaga pendidikan dan masyarakat untuk terus memberikan dukungan guna mewujudkan masyarakat Lampung yang cerdas dan kompeten melalui kebiasaan gemar membaca.
"Sehingga dapat tercapai masyarakat Lampung yang cerdas, kreatif dan inovatif," katanya.
Sementara itu, Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando menyampaikan apresiasi atas komitmen Gubernur Lampung Arinal Djunaidi yang terus menggelorakan semangat literasi.
"Kebanggaan bagi kami atas komitmen Bapak Gubernur dan jajaran Kabupaten/Kota bersama para istri Bupati/Walikota menjadi bagian bersama Ibu Riana bagaimana bergerak menghadirkan buku ditengah masyarakat," ujar Syarif.
Dalam kesempatan itu, Bunda Literasi Provinsi Lampung Ibu Riana Sari Arinal mengajak Bunda Literasi Kabupaten/Kota untuk lebih giat lagi memerankan perannya menjadi contoh bagi masyarakat dan anak-anak untuk terus gemar membaca dan menulis.
"Bahkan disaat masa pandemi pun, jangan menjadi penghalang untuk terus memberikan semangat bagi anak-anak agar mencintai literasi," ujar Ibu Riana.
Sebagai upaya peningkatan budaya gemar membaca dan menulis anak, menurutnya Bunda Literasi Kabupaten/Kota bisa menggandeng para penggiat literasi dan komunitas baca di wilayah masing-masing.
Selain itu, program Bunda Literasi juga bisa diselaraskan dengan program yang ada dalam Tim Penggerak PKK.
"Kita bisa berdayakan kader-kader kita di PKK dengan mengajak peran serta lingkungan keluaga terutama para ibu seperti mengadakan program membaca dan mendongeng bersama," katanya.
Kemudian, menurut Ibu Riana juga bisa disinergikan dengan program Gerakan Siger atau Gerakan (S)aatnya (I)kut ber(GE)rak untuk (R)akyat.
"Seperti memberikan buku bacaan dan mainan tradisional," katanya.
Adapun 8 Bunda Literasi yang dikukuhkan yakni Silvia Maharani Wahdi (Bunda Literasi Kota Metro), Mardiana Musa Ahmad (Bunda Literasi Kabupaten Lampung Tengah), Yus Bariah Dawam Rahardjo (Bunda Literasi Kabupaten Lampung Timur) dan Winarni Nanang Ermanto (Bunda Literasi Kabupaten Lampung Selatan).
Selanjutnya, Kornelia Umar (Bunda Literasi Kabupaten Tulang Bawang Barat), Nelly Wati (Bunda Literasi Kabupaten Mesuji), Septi Heri Agusnaeni (Bunda Literasi Kabupaten Pesisir Barat) dan Nanda Indira Dendi (Bunda Literasi Kabupaten Pesawaran).
Pada kesempatan itu, turut dilakukan penandatanganan Nota Kesepakatan antara Perpustakaan Nasional RI dengan Pemerintah Provinsi Lampung dan Perguruan Tinggi di Provinsi Lampung.(ad)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar