Virus Omicron Mulai Mengancam Pelajar Kota Metro - Harian Koridor

Breaking

Home Top Ad

GIZI

Post Top Ad

Rabu, 09 Februari 2022

Virus Omicron Mulai Mengancam Pelajar Kota Metro


Metro,Harian Koridor.com-Sekarang ini, empat sekolah di Kota Metro kembali melakukan pembelajaran secara daring. Karena sejumlah peserta didiknya terpapar Covid-19.


Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Metro, Suwandi mengaku ada penambahan kasus baru di dua sekolah yang siswanya terpapar Covid-19.


Sebelumnya, kata dia, ada dua sekolah. Saat ini bertambah dua sekolah lagi yakni SMP Negeri 2 dan SMP Negeri 4 Metro. Sebelumnya, kasus serupa terjadi di Sekolah Cahaya Bangsa dan SMP Negeri 7 Kota Metro.


"Hari ini data masuk dari SMP Negeri 2 ada dua orang yang positif. Kemudian siswa SMP Negeri 4, hari ini masih dalam proses tracing," kata dia, Rabu (09-02-2022).


Dia menjelaskan, dengan adanya penambahan kasus ini ada empat sekolah yang harus kembali melakukan pembelajaran secara daring.


"Langsung kami evaluasi dan kami minta sampai dengan 14 hari ke depan melakukan pembelajaran secara daring sesuai dengan SKB 4 Menteri," ujarnya.


Suwandi menegaskan, peraturan ini berlaku pada sekolah baik SD maupun SMP negeri dan swasta yang ada di Bumi Sai Wawai.


"Tentu kami perlakukan sama, tidak ada bedanya. Kemudian juga kan untuk melakukan PTM terbatas ada persetujuan dari orang tua," ungkapnya.


Di tempat terpisah, Waka Kurikulum SMP Muhammadiyah Ahmad Dahlan, Arif Bahtiar mengungkapkan, hingga kini pihaknya tetap melakukan pembelajaran secara hibrid.


"Kami tetap lakukan dengan terbatas, misal dari 35 siswa itu dibagi menjadi dua kelompok yang masing-masing 17 siswa," kata dia.


Selain itu, lanjutnya, pemberlakuan kapasitas ruangan juga sangat diperhatikan. Saling menjaga jarak dan tidak ada jam istirahat sekolah.


"Dalam seminggu ada tiga hari siswa siswi yang berangkat, sisanya daring di rumah. Untuk yang belajar di rumah kita menggunakan aplikasi Rubimu (rumah belajar Muhamadiyah) dengan cara guru memberi materi dan siswa yang mengerjakan disitu," ungkapnya.


Kemudian, untuk kelas internasional juga SMP Muhammadiyah Ahmad Dahlan tetap memberlakukan hal serupa walaupun dengan kuota yang terbatas.


"Kelas internasional kami ada satu kelas. Metode nya sama, tiga hari masuk dan tiga hari daring. Namun, dengan jam pelajaran full, karena mereka cenderung lebih bisa untuk adaptasi dan lebih unggul," katanya. (Husni)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages