H25 Berakhir Khidmat Diwarnai Hujan Lebat, Donasi PBL di Tiga Tempat - Harian Koridor

Breaking

Home Top Ad

GIZI

Post Top Ad

Selasa, 19 Mei 2020

H25 Berakhir Khidmat Diwarnai Hujan Lebat, Donasi PBL di Tiga Tempat


Bandar Lampung, Harian Koridor.com-Barakallah. Hujan deras Senin petang (18/5/2020) mengiring usainya rangkaian 25 hari kegiatan bakti sosial pembagian donasi harian nasi kotak menu buka puasa racikan RM Minang Indah, dan donasi mingguan paket sembako, program Ramadan Peduli Ramadan Berbagi 1441 H/2020, taja Pejuang Bravo Lima (PBL) Lampung.

Bersama dengan Yayasan Alfian Husin pimpinan Dr Andi Desfiandi MA, Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya pimpinan Rektor Dr Cand Ir Firmansyah Yunialfi Alfian MBA MSc, Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Belleza Kedaton pimpinan dr Lyza Marfianita Rozalinda, dan Emerald Hills Residence.

Nama terakhir, hunian properti milik Ary Meizari Alfian MBA, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PBL Lampung.

Tepat hari ke-25 Ramadan, tim relawan yang day to day dipandu oleh Junaedi, Wakil Ketua Bidang Sosial Politik PBL Lampung, penanggung jawab program, melancarkan donasi di tiga titik lokasi.

Di Kecamatan Langkapura, tim mantap menuju tempat penampungan sampah sementara Kelurahan Gunungterang.

Tiba sedikit terlambat, tim beruntung masih bisa menemui belasan warga pengepul sampah, mewakili 30 rekan sejawatnya para pahlawan kebersihan Kota Tapis Berseri Bandarlampung itu.

Ary Meizari memimpin menyerahkan paket sembako dan nasi kotak. Ainun (61), salah satu penerima, haru.

Didampingi Ali putranya --seorang ASN, membanggakan, pelan ucap. "Terima kasih ya Pak," ujar Ainun, bermasker.

Dari situ, tim ke pemukiman penduduk RT 6 Lingkungan I Kelurahan Jagabaya I, kini Kecamatan Way Halim. Puluhan warga lintas usia, belasan anak warga Gang Mushola Kampung Betawi dekat underpass Hanoman itu riuh rendah.

Sejenak, ingin mengerumuni namun segera dicegah. Syukurlah, mereka pun sabar menanti tim datang hampiri mereka di pintu dan halaman rumah.

"Ibu, Bapak, ada masker? Kalau ada, ayo pakai maskernya dulu ya," bagi tim, salah satu bagian protokol pencegah penularan COVID-19 ini pun telah jadi semacam mantra.

Seratusan nasi kotak warga terima. "Aduh, gak bisa gua," celetuk Hamidah (81), warga, mendapati belitan masker kain abu-abu tak terikat sempurna belakang kepala, hendak menerima.

Dibantu Gita Rahma Putri, dan Vidya LV Chita Rasta, dua relawan anggota tim mengenakan, setelahnya ia larut dalam suasana. Ia ikut mengepalkan tangan. "Semangat Nek, lawan corona!" seru para relawan. Menyemangatinya.

Beda rumah, berkebetulan punya nama yang sama di RT yang sama, Hamidah (52), mengekspresikan kegirangannya atas donasi tim, dengan satu kata khas Indonesia. "Siiip," singkatnya, tertawa.

Tina dan Lili, warga lainnya, berterima kasih sembari menggendong anaknya.

Juga Tono (52), seorang tukang becak, berlari-lari kecil sambil mengenakan maskernya, saat dikode tim mendekat. Ia baru saja menurunkan penumpang di mulut pertigaan gang.

"Terima kasih banyak ya. Inshaallah, istri saya satu, anak saya tiga," sahut Tono menyahut gurauan tim. Nadanya gembira. Di tepi jembatan.

Lanjut ke Pos Polisi Plaza Ramayana, Jl Raden Intan, Enggal. Kapospol Syaiful Bahri, dan para petugas piket Pospam Operasi Ketupat Krakatau 2020 telah menanti disana.

Hujan deras mewarnai serah terima nasi kotak oleh Junaedi, didampingi pula Gita, Septiana Widya, dan Vidya, relawan milenial PBL Lampung.

Mendapati puluhan orang, anak kecil hingga paruh baya, berbaur mencoba mengerumuni tim, bahkan sebagian terlihat basah kehujanan, tim spontan memutuskan membagikan --melalui petugas-- nasi kotak pula ke mereka.

"Makasih Om!" pekik salah seorang anak, berbaju merah gambar klub bola. Basah. Nasi kotak itu sepintas tampak erat digenggamnya. Ia tak bermasker.

Terkendala cuaca, Ary memutuskan menyudahi agenda. Tim, antara lain wakil sekretaris III PBL Lampung Endang Aprilia, anggota bidang media dan informasi Muzzamil, sekretaris DPC PBL Pesawaran Oktiyas Apriza, dan Yusuf MI, balik kandang.

Tiba di kantor Yayasan Alfian Husin, Kedaton, menunggu redanya hujan, Ary sempat memberi wejangan singkat.

Evaluasinya, ia mendaulat agar tim memperkuat filter surveilans jika ke depan kegiatan sosial ormas pimpinan (kini Menteri Agama) Jenderal Purn Fachrul Razi ini akan kembali dihelat.

Kendati, imbas pandemi menghantam siapa saja, tua-muda, miskin-kaya, pun rakyat ataupun "orang-orang hebat".

Tak lupa, selain ke mitra jejaring dan donatur sejawat, Ary mengapresiasi dan berterima kasih tak terhingga pada pimpinan/jurnalis media massa.

"Terima kasih pada rekan-rekan media, tanpa kecuali. Atas segenap kontribusi pemberitaan masif kegiatan bulan ini, sehingga bagian ikhtiar syiar Ramadan peduli ini bisa diketahui oleh khalayak. Tanpa kalian, kami bukan siapa-siapa. Salam hormat," takzim Ary.

Mengingat besarnya animo donasi, Ary memohon maaf sebesar-besarnya ke warga dan komunitas yang belum kebagian, belum sempat disambangi, sampai yang sekadar menyetor daftar nama calon penerima saat surveilans.

Seturut, Ketua Yayasan Alfian Husin, unsur penasihat DPD PBL Lampung dan Ketua DPP PBL Bidang Ekonomi, penasihat program, Dr Andi Desfiandi.

Ia berpesan pentingnya bersolidaritas, bergotong-royong menolong siapapun yang patut dibantu, jadi stamina sosial dahsyat perang melawan pandemi.

"Meskipun disiplin protokol kesehatan masih jadi barang mahal di republik ini, yakinlah atas pertolongan Allah, maka persatuan nasional anak bangsa juga kunci sukses percepatan mengakhiri pandemi. Kalahkan egomu ayo bersatu menangkan perang melawan corona," bijak Andi menginjeksi, Senin malam. [red/rls]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages