Jebolnya tanggul sudah dua kali terjadi dikala debet air tersier besar, sementara tersier kurang dalam dan kecil.
“Tanggul tersier ini sudah dua kali jebol. Dimaklumkan juga, dinding tersier sudah usia puluhan tahun belum pernah ada rehab dan sanitasi. Seingat saya, sejak saya kecil hingga sekarang, tersier ini belum pernah dibangun perbaikkan, sampe padatnya rumah warga seperti saat ini,”ujar Keli.
Ditambahkannya, saat kondisi tanggul jebol, langsung menghubungi RW dan menutup pintu air pusatnya.
“Kebetulan penjaga pintu air tidak ada, terpaksa kami jebol kunci pintu air untuk menutup air, dan ini dua kali pula terjadi. Sebenarnya, sudah pernah ada dari pemerintah setempat mengukur tanggul tersier ini, mungkin mau direhab. Tapi tertunda karena petani minta di lairi airnya untuk musim taman gadu ini,”ujarnya.
Disisi lain, warga juga meminta kepada Pemerintah setempat untuk segera membenahi dinding tersier tersebut, sebelum terjadi jebol tanggul makin parah, sehingga air menggenangi pemukiman warga sekitar yang lebih rendah dataran dari tersier. Sebab puluhan tahun dinding tersier itu belum ada perbaikkan dan sudah tak kuat menahan debet air besar.
Sementara Saprudin, warga sekitar yang terkena dampak dari jebolnya dinding saluran tersier pun mengeluh yang mengakibatkan air masuk semua kedalam warung tempatnya mencari nafkah, dinding air ini jebol sudah kali ke empat, namun ini yang terparah di karenakan tidak ada penahan dari air yang mengalir. Bukan hanya rumah saya saja,bahkan rumah yang di bawah pun ikut pula kebanjiran bahkan sampai selutut,
” Saya berharap pada pemerintah dan dinas terkait agar secepatnya di perbaiki karena tidak akan mungkin kami akan terus kebanjiran setiap hari entah bagaimana cara mereka untuk memperbaiki tersier ini secepat mungkin,”ungkapnya. (Husni).
.jpg)
Harian koridor beralamat di jalan M.nur II Bandar Lampung, Kami menyajikan berita yang berimbang dan terpercaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar