Terkait Isu Upeti di PWI Lampung, Balon Ketua PWI Juniardi Dipanggil Dewan Kehormatan Organisasi Itu - Harian Koridor

Breaking

Home Top Ad

GIZI

Post Top Ad

Rabu, 17 November 2021

Terkait Isu Upeti di PWI Lampung, Balon Ketua PWI Juniardi Dipanggil Dewan Kehormatan Organisasi Itu


Bandar Lampung,Harian Koridor.com-Dewan Kehormatan (DK) PWI Lampung memanggil bakal calon ketua PWI Lampung Juniardi terkait pemberitaan adanya upeti dari pengurus PWI daerah ke PWI provinsi.


"Jadi rame," katanya singkat kepada Lampung.Poskota.co.id, Rabu pagi (17/11/2021), sambil menunjukkan surat pemanggilan di Balai Wartawan Solfian Akhmad/PWI Lampung, Jl. A. Yani. No.7, Kota Bandarlampung, Rabu (17/11/2021).


Dalam surat DK tertanggal 16 November 2021, Ketua DK Zulkarnain dan Sekretaris DK Rozali Umar meminta klarifikasi atas berita upeti dan video yang terbuat di sejumlah media online, 9 November 2021.


Sebelumnya, Iskandar Zulkarnain telah mengatakan akan memanggil seluruh pihak yang terkait dengan pemberitaan tersebut untuk klarifikasi, termasuk Juniardi selaku penerima keluhan dan media yang memuat berita.


Ketua PWI Lampung Supriyadi Alfian meminta wartawan agar berhati-hati memilih diksi yang akan digunakan dalam setiap pemberitaan. Terlebih, jika diksi itu berakibat negatif terhadap organisasi maupun lembaga lainnya.


Menurut dia, upeti adalah kewajiban berupa uang, emas, atau lainnya yang diperuntukkan kepada raja atau penguasa. Supriyadi minta penjelasan, kepada yang memberikan pernyataan.


Bang Yadi, panggilannya, menilai pernyataan soal upeti itu telah membunuh karakternya selaku ketua PWI Lampung periode 2016-2021.


Isu upeti ini berawal dari kunjungan sosialisasi Juniardi ke pengurus dan anggota PWI Kabupaten Tanggamus pada Senin (8/11/2021).


Seorang senior PWI setempat mengatakan mengalaminya. Karena dianggap tidak patuh, diancam akan dibekukan organisasi, komunikasi menjadi tidak baik.


Menurutnya, hal ini juga banyak dialami pengurus PWI kabupaten lainnya di Lampung. 


Juniardi membenarkan adanya kabar budaya upeti, setoran untuk kegiatan, hingga acara berbayar itu sama dialami beberapa daerah yang sudah dikunjunginya.(*). 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages