Putri, Putri Janda KPM PKH Kemsos di Lebak, Bakal Harumkan Indonesia - Harian Koridor

Breaking

Home Top Ad

GIZI

Post Top Ad

Jumat, 13 Maret 2020

Putri, Putri Janda KPM PKH Kemsos di Lebak, Bakal Harumkan Indonesia


Bandar Lampung, Harian Koridor.com-Prestasi tak kenal miskin kaya. Kepapaan materi, dalam banyak kasus justru kerap jadi cemeti paling rajam memburu cita, menggenggam asa. Sejumput kisah inspiratif --meski bukan dari Lampung-- berikut ini, semoga berfaedah bagi siapapun Anda, Sidang Pembaca.

Pembuktian atas penggal kalimat pertama di atas, dipersembahkan oleh Putri Uswatun Hasanah, siswi kelas XI SMAN 1 Malingping, Desa Cilangkahan, Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak, Banten.

Putri, hijabers putri Siti Rohmah, janda buruh tani peserta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) Kementerian Sosial (Kemsos) di Lebak ini akan mengikuti ajang perlombaan sains Regeneron Intel International Science and Engeneering Fair (IISEF) di Anaheim Convention Center, California, Amerika Serikat (AS), 10-15 Mei 2020 mendatang.

Mendengar kabar haru membanggakan itu, Senin (9/3/2020) kemarin, Menteri Sosial (Mensos) Juliari Peter Batubara akhirnya bertemu Putri, dan Rohmah --ibu hebat itu, ditemani oleh Pendamping Sosial PKH, dan Kepala Dinas Sosial (Kadissos) Lebak, Eka Dharmana Putra, mewakili bupati.

"Kami Kemensos RI memberikan apresiasi kepada Putri dengan menyerahkan dana stimulan sebesar Rp25 juta untuk Putri, sebagai bantuan tambahan biaya Putri untuk berangkat ke AS," kata Mensos Juliari, saat menerima mereka di kantornya, Jl Salemba Raya 28, Kenari, Senen, Jakarta Pusat, Senin.

Kesempatan itu, Mensos turut didampingi Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemsos, Pepen Nazarudin, dan Direktur Jaminan Sosial Keluarga, MO Royani.

Dari unggahan pukul 07.53 WIB Selasa pagi (10/3/2020), beranda akun media sosialnya, Menteri Sosial asal PDI Perjuangan (PDIP) ini, tak ragu menyebut Putri bisa berangkat ke Amerika adalah karena "hasil dari sebuah kerja keras, dan semangat inovasinya."

Mensos ke-30 Indonesia kelahiran Jakarta, 22 Juli 1972 itu menuturkan, tidak semua pelajar bisa mendapat kesempatan seperti Putri mengikuti perlombaan sains tingkat internasional.

Untuk diketahui, karya yang membawa Putri hingga berhasil terpilih berangkat ke AS ini adalah pelet limbah sagu (Metroxylon sagu) termodifikasi untuk aplikasi pakan buatan pada usaha pembesaran ikan lele dumbo (Clarias sp), jelas menteri.

"Seorang anak yang sangat membanggakan, berasal dari keluarga sangat bersahaja, namun memiliki semangat untuk maju yang sangat tinggi. Sungguh suatu teladan bagi  anak-anak bangsa lainnya," nada apresiasi pernyataan Mensos dua periode anggota Komisi VI DPR dapil Jateng I ini.

Penelusuran redaksi, di Bandarlampung, Selasa, kesuksesan Putri ini buah proses ketekunannya sejak 2019 lalu.

Sebelumnya, Putri dan timnya inventor pengampu karya ilmiah pemanfaatan limbah sagu sebagai pelet pakan ikan alami untuk pembesaran ikan lele dumbo, terlebih dulu mengikuti kompetisi International Exhibition for Young Inventors (IEYI), taja edukatif LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia), di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan, Banten, Rabu-Sabtu, 23-26 Oktober 2019.

Di ajang yang merupakan bagian Indonesia Science Expo 2019 dan diikuti 150 proyek penelitian dari 11 partisipan internasional asal Indonesia, Filipina, Jepang, Macau, Malaysia, Rusia, Singapura, Taiwan, Thailand, Tiongkok, dan Vietnam itu, tim Putri, dua tim lain asal sekolahnya, dan dua tim asal SMA Santa Laurensia Alam Sutera, Serpong, Tangerang Selatan, tampil mewakili Banten.

Saat itu, karya dua tim SMAN 1 Malingping lainnya yakni bioplastik dari pati biji karet sebagai kemasan ramah lingkungan, dan komposit dari baglog limbah jamur tiram, masuk kompetisi bidang kategori Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) dan Ilmu Pengetahuan Kebumian (IPK).

Guru Pembimbing SMAN 1 Malingping, Indra mengisahkan sebelum bisa berlaga di IEYI 2019, tiga proposal pihaknya diseleksi oleh LIPI bersama dari ribuan proposal lainnya.

"Sebelum ikut kompetisi, siswa melakukan penelitian selama empat bulan, dengan dibimbing langsung dari LIPI," ujar Indra, dikutip dari Kabar Banten, 24 Oktober 2019.

Indra saat itu berharap karya anak didiknya yang notabene bagian anak muda Banten nan kreatif-inovatif untuk kemajuan bangsa, bisa menjadi yang terbaik, dan bisa mewakili Banten untuk ajang internasional.

Allah tidak tidur. Harapan Indra tak bertepuk sebelah tangan. Karya ilmiah Putri Uswatun Hasanah dan timnya, menang predikat Juara I bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian (IPK).

Harapan Indra, Putri dan Siti Rohmah ibunya, juga harapan Kepala SMAN 1 Malingping M Fachruddin. Kepada Nurul Roudhoh, jurnalis Bantenraya.com (Jawa Pos Grup), Rabu (19/2/2020), sang kepala sekolah mengetuk kepedulian semua pihak terkait upaya agar Putri bisa terbang ke AS mengikuti ajang itu.

"Kami berharap ada yang peduli agar anak yang akan mewakili Lebak, Banten tersebut bisa terbantu, hingga mengharumkan dan memajukan dunia pendidikan di Indonesia. Tanpa kepedulian semua pihak, yang ada hanyalah harapan semata, dan hal tersebut akan kembali pada Yang Maha Menentukan," kata dia, dikutip dari Banten Raya, diakses Selasa.

Harapan itu juga harapan plus kebanggaan Adi M Yasin, tenaga Pendamping PKH Desa Pagelaran, Kecamatan Malingping, Lebak, kampung halaman Putri. Seturut, Banten Raya menulis pula pengakuan Adi yang akan berkoordinasi dengan rekan sejawatnya untuk bisa membantu meringankan biaya keperluan Putri sang anak berprestasi yang kontan viral dan kini beroleh julukan baru "Srikandi Lebak" itu.

Dari keterangan Adi, terkonfirmasi benar adanya, Putri Uswatun Hasanah berasal dari keluarga tak mampu,merupakan anak KPM PKH bernomor 360201016050506 di Desa Pagelaran, Malingping, Lebak.

Untuk menuju ke sana, kita bisa menempuh jalur darat sepanjang 107 km dari Serang, Banten lewat Jalan Raya Saketi-Malingping, sekira 3 jam 3 menit menaiki mobil, 20 menit lebih cepat jika mengendarai sepeda motor.

Dari Lampung, haru bangga disemat Ketua Almisbat (Aliansi Masyarakat Sipil untuk Indonesia Hebat) Lampung, Resmen Kadafi.

Dikonfirmasi Selasa, kandidat doktor hukum asal Way Kanan ini sempat berdecak kagum mendengar kisah inspiratif Putri. Ia bahkan mengaku ingin bertemu, sekadar menggali motivasi dan turut memberi dukungannya.

"Luar biasa. Di tengah hiruk pikuk dan ragam kontroversi pemberitaan seputar praktik tak elok yang sejatinya nila setitik namun tak urung mencederai serinai tata laksana PKH di Lampung, kisah putri Banten ini lagi-lagi membuka cakrawala kita," komentarnya.

Resmen meyakini filosofi bahwa kebaikan itu menular. "Salut buat Putri, terlebih, salut buat ibunya yang katanya bilang bagi keluarganya pendidikan itu sangat penting, bener ya?" ujanya, seraya menyebut banyak simpatisan/anggota basis massa Almisbat di 6 kota/ kabupaten di Lampung juga peserta PKH.

Advokat yang kini juga salah satu Wasekjen Almisbat mendampingi Ketua Umum BPN Almisbat Hendrik Dikson Sirait ini berpesan kepada Putri, "jadilah srikandi Indonesia."

"Walau beda domisili, terima kasih kami buat Bu Siti Rohmah atas suri tauladannya, Pak Fachruddin dan Pak Indra bimbingannya di sekolah Putri, Pak Adi pendamping PKH dan Kadissos serta Bupati Lebak. Terima kasih Mensos Juliari. Sebagai bagian relawan pendukung Presiden Joko Widodo, kami di Lampung ikut bangga, program unggulan dua periode pemerintahan Pakde (Jokowi, red) ini makin membumi," tutupnya.(red).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages