Bandar Lampung,Harian Koridor.com-Kepala Staf (Kasrem) 043/Gatam Kolonel Inf Prasetyo, menghadiri upacara Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke 114 tahun 2022 dilaksanakan dilapangan Korpri kantor pemerintahan provinsi Lampung jalan Wolter Monginsidi No.69,Kelurahan Talang, Kec. Teluk Betung Selatan, Kota Bandar Lampung. Jumat (20/05/2022)
Bertindak selalu Inspektur upacara Wakil Gubernur Lampung Ibu Chusnunia Chalim,Perwira Upacara Mayor Inf DB.Harahap Pasi Pers Korem 043/Gatam, Komandan Upacara Mayor Chb Yudi Nugroho Danramil 410-04/Tanjung Karang Timur Dim 0410/Kota Bandar Lampung.
Dalam kesempatan ini Gubernur Lampung selaku Inspektur upacara membacakan sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia pada upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke 114 tahun 2022 diantaranya, seruan agar kita bisa bangkit bersama dari pandemi COVID-19 yang sudah melanda dua tahun terakhir.
Pada tanggal 20 Mei 1948, Presiden Soekarno menetapkan hari lahirnya perkumpulan Boedi Oetomo sebagai Hari Bangkitnya Nasionalisme Indonesia. Di masa itu, terdapat ancaman perpecahan antargolongan dan ideologi di tengah perjuangan Indonesia mempertahankan kemerdekaan dari Belanda yang ingin kembali berkuasa. Sehingga, semangat persatuan yang digagas oleh Boedi Oetomo diharapkan menjadi spirit dalam menghimpun kekuatan dan mencegah perpecahan bangsa.
Tujuan didirikannya Boedi Oetomo yang tercetus dalam kongres pertamanya ialah untuk menjamin kehidupan sebagai bangsa yang terhormat dengan fokus pergerakan di bidang pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan. Boedi Oetomo telah meletakkan tiga cita-cita bagi kebangkitan nasional yakni memerdekakan cita-cita kemanusiaan, memajukan nusa dan bangsa, serta mewujudkan kehidupan bangsa yang terhormat dan bermartabat di mata dunia. Kelahiran Boedi Oetomo memelopori terciptanya organisasi pergerakan di masa selanjutnya seperti Indische Partij, Perhimpunan Indonesia dan Muhammadiyah.
Kiranya, semangat Boedi Oetomo masih relevan untuk kita kontekstualisasikan pada kehidupan berbangsa saat ini. Di tengah krisis pandemi COVID-19 dan konflik Ukraina- Rusia yang menyebabkan kondisi ekonomi global serta geopolitik menjadi tidak stabil, kita patut memaknai kebangkitan nasional sebagai upaya kolektif bangsa untuk memperkuat persatuan bangsa.
Pada sisi penanganan COVID-19 di tingkat nasional, kita dapat melihat bahwa upaya kita kian menunjukkan hasil yang positif, ditunjukkan dengan kasus baru harian di bawah 400 kasus dan total kasus aktif yang sudah berada di bawah angka 5.000 kasus (Data per 13 Mei 2022). Selain itu, capaian vaksinasi COVID-19 dosis kedua juga sudah mencapai 79 persen. Namun demikian, kita patut tetap waspada dan terus meningkatkan disiplin protokol kesehatan.
Mari terus kita bekerja keras dan bersinergi menjaga, mempertahankan dan meningkatkan perekonomian nasional Indonesia.
Mengutip ucapan Dr. Sutomo Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih menjadi merah dan putih, selama itu kita tidak akan mau menyerah kepada siapa pun juga.Kebangkitan nasional tahun ini sebagai tonggak kebangkitan dari pandemi COVID-19 juga krisis multidimensi yang sedang melanda dunia. Dari Indonesia, Dunia pulih bersama. "Ayo Bangkit Lebih Kuat".(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar