Diksarmil Menwa Se- Lampung Hadirkan Mantan Pelaku Radikal, Ken Setiawan - Harian Koridor

Breaking

Home Top Ad

GIZI

Post Top Ad

Selasa, 03 September 2019

Diksarmil Menwa Se- Lampung Hadirkan Mantan Pelaku Radikal, Ken Setiawan


Bandar Lampung, Harian Koridor.com-Diksarmil Menwa Gelombang 2019 kali ini diikuti oleh 75 orang peserta yang berasal dari lintas batalyon dan satuan di lingkungan perguruan tinggi Se- Lampung

Kegiatan Diksarmil ( Pendidikan Dasar Militer)  Khusus di Lampung kali ini menghadirkan mantan pelaku radikalisme yang sekarang sudah insyaf dan kini mendirikan NII Crisis Center, Ken Setiawan.

Menurut Ken Setiawan, " Diksarmil bukanlah bentuk militerisasi, namun (ditujukan) semata-mata untuk pembekalan pengetahuan dan keterampilan khusus serta pembentukan sikap dan tingkah laku berlandaskan pada Pancasila dan Panca Dharma Satya Resimen Mahasiswa, " terangnya. Selasa, (3/9/2019).

Dalam paparanya Ken Setiawan menceritakan pengalaman selama bergabung dalam kelompok radikal,  dia juga menambahkan bahwa salah satu ancaman dalam bermasyarakat,  berbangsa dan bernegara adalah munculnya kelompok radikalime yang mengaku paling beragama tapi pada pelaksanaanya justru berbanding terbalik,  jutru pelaku radikalis cenderung menjadi pemghujat,  anti pemerintah dan anti pancasila,  menganggap kafir orang diluar kelompok dan menghalalkan segala cara," tambah Ken lagi.

Ken Setiawan memberikan resep agar kita terhindar dari bahaya radikalisme adalah dengan cara mempelajar agama dengan paripurna kepada ahlinya,  kenali modusnya, bila sudah mengkafirkan orang lain,  menganggap pancasil berhala, dan menganggap sistem pemerintah harus diganti dengan negara islam/ khilafahmala harus waspada,  itu makar atau mendidirikan negara dalam negara dan itu melanggar undang undang.

Untuk menghindar radikalisme juga disampaikan sama ssperti narkoba,  tolak dengan tegas bila mwndapatkan materi pengajian yang sudah anti pemerintah/ mengarah pada hal yang makar/engganti sistem negara.

Yang yang paling terpenting adalah kita harus kritis dalam berbagai hal,  tabbayun terhadap berita yang kita terima jangan sampai menjadi korban hoax,  atau barangkali menjadi pelaku hoax karena turut menyebarkam berita hoax.

Kritis juga terhadap orang yang menyampaikan agama dengan kebencian dan kemarahan,  ingat bahwa agama dan kitab suci memang tidak salah,  tapi tidak semua orang yang mengaku paling beragama dan membawa kitab suci itu benar. Jadi kita harus kritis dalam belajar jangan sampai kita berguru agama dengan orang yang salah sehingga nanti kita akan mendapatkan materi jihad pun jihad yang salah.

Dalam akhir paparan,  Ken Setiawan berharap agar peserta diksarmil menjadi Training Of Traniner ( TOT ) dan apa yang materi yang di terima agar di sampaikan kepada orang lain di lingkunganya agar waspada.

Kita harus waspada karena kita hari ini kalau mau jujur sudah di kepung oleh ancaman dari segala penjuru,  mulai radikalisme,  narkoba, hoax dll. Dan masalah utamamanya adalah kita tidak merasa terancam,  dan bahaya terbesar menurut Ken adalah ketika kita merasa aman,  kita sering terlena.

" Jadi saatnya kita bangkit untuk bela negara,  dan bela negara bukan hanya tanggung jawab aparat saja,  tapi tanggung jawab kita bersama untuk berbuat sesuatu sesuai bidang yang kita bisa," ungkap Ken Lagi

" Menjadi manusia yang berkwalitas dengan prestasi dan berjarya nyata yang bermanfaat, sebab menurutnya sebaik baik manusia adalah yang bermanfaat untuk orang orang di sekitar, " tutup Ken..( Helmi).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages